Vaksin Oxford dan AstraZeneca
Health

Daftar Negara yang Menangguhkan Vaksin Covid AstraZeneca

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 14 Maret 2021 - 13:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa negara memutuskan menangguhkan pemberian vaksin covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca.

Hal itu menyusul beberapa kasus kematian dan pembekuan darah diduga terjadi pasca penyuntikkan vaksin.

Denmark untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah dan satu kematian.

Soren Brostrom, direktur Dewan Kesehatan Nasional di Denmark, mengatakan penting untuk ditekankan bahwa mereka belum memilih keluar dari vaksin AstraZeneca, tetapi menahannya.

“Ada bukti bagus bahwa vaksin itu aman dan efektif. Tapi kami dan Badan Obat-obatan Denmark harus bereaksi terhadap laporan kemungkinan efek samping yang serius, baik dari Denmark dan negara-negara Eropa lainnya." ujarnya dilansir dari Express.

Beberapa negara Eropa lainnya telah menangguhkan penggunaan semua vaksin AstraZeneca minggu ini, termasuk Bulgaria, Norwegia, dan Islandia.

?Bulgaria menangguhkan vaksin tersebut setelah seorang wanita berusia 57 tahun meninggal karena gagal jantung 15 jam setelah dia menerima dosis vaksin AstraZeneca.

Austria, Italia, Luksemburg, Estonia, Lithuania, dan Latvia berhenti menggunakan batch vaksin tertentu.

European Medicines Agency sedang menyelidiki laporan pembekuan darah pada orang yang divaksinasi, tetapi saat ini tidak ada bukti kuat tentang hubungan antara vaksin dan insiden pembekuan darah.

Pada hari Jumat, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Penangguhan vaksin AstraZeneca baru-baru ini di beberapa negara Eropa akan menyebabkan penundaan lebih lanjut untuk program peluncuran vaksin UE, yang telah menghadapi kritik keras atas efisiensi dan kecepatan peluncurannya.

Namun, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol termasuk di antara banyak negara yang masih akan meluncurkan vaksin AstraZeneca selama beberapa bulan mendatang.

AstraZeneca juga sedang mempersiapkan untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di AS pada bulan Maret atau awal April.

Vaksin Oxford / AstraZeneca menjalani pengujian ekstensif sebelum disetujui oleh badan pengawas Inggris, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).

Pekan ini, Badan Obat Eropa (European Medicines Agency) menekankan tidak ada indikasi vaksin AstraZeneca menyebabkan penggumpalan darah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat menekankan bahwa vaksin AstraZeneca harus terus diberikan.

Juru bicara Margaret Harris mengatakan vaksin itu "luar biasa". Dia mengatakan dalam pengarahan: "Sangat penting untuk dipahami bahwa, ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro