Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 telah diberikan dalam beberapa waktu terakhir kepada kelompok masyarakat yang beragam, termasuk mereka yang berusia tua dan lebih muda. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, bisakah seorang ibu menyusui setelah mendapat vaksin?
Sejauh ini, vaksin virus corona baru belum pernah diujicoba kepada perempuan yang sedang hamil. Artinya, informasi lebih lanjut masih belum tersedia. Panduan kesehatan dari pemerintah Inggris menyatakan wanita hamil tidak boleh secara rutin menerima vaksin Covid-19.
"Bukti non-klinis diperlukan sebelum studi klinis apa pun dalam kelompok hamil dilakukan, dan sebelum itu biasanya tidak direkomendasikan vaksinasi rutin selama periode kehamilan," catat panduan tersebut, seperti dikutip Express UK, Rabu (24/3).
Panduan itu menyebut bukti dari studi klinis vaksin Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, dan Moderna telah ditinjau oleh Medicines and Health Products Regulatory Agency (MHRA) dan tidak ada kekhawatiran tentang keamanan selama kehamilan.
Data yang ada juga telah ditinjau oleh World Health Organization (WHO) dan menghasilkan rekomendasi serupa. Adapun, Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) menyatakan ada potensi manfaat dari vaksinasi bagi beberapa wanita hamil.
Potensi manfaat itu termasuk pada mereka yang berisiko sangat tinggi tertular infeksi atau mereka yang memiliki kondisi klinis yang membuatnya berisiko besar menderita komplikasi serius akibat virus corona baru.
"Dalam keadaaan seperti ini, Anda harus mendiskusikan vaksinasi dengan dokter atau perawat, dan Anda mungkin merasa lebih baik melanjutkan dan menerima perlindungan dari vaksin," tulis panduan tersebut.
Bisakah perempuan menyusui setelah mendapat vaksin?
Sekali lagi, masih belum ada data tentang keamanan vaksin Covid-19 dalam kondisi ibus menyusui. Begitu juga dengan dampaknya terhadap pemberian makan bayi yang masih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, secara umum hal tersebut dianggap aman.
Adapun, pedoman Pemerintah menyatakan vaksin Covid-19 tidak dianggap sebagai risiko bagi bayi yang menyusui dan manfaat menyusui sudah diketahui dengan baik. "Karena itu, JCVI merekomendasikan agar vaksin bisa diterima saat menyusui. Ini sejalan dengan rekomendasi AS dan WHO".
Asisten praktisi di Norfolk and Suffolk NHS Foundation Trust, Sophia Hunter, mengatakan bahwa dia memiliki beberapa kekhawatiran seputar vaksinasi saat menyusui, karena saran awalnya adalah agar wanita menyusui tak menerima vaksinasi.
Akan tetapi saat pedomannya berubah, dia memutuskan untuk berbicara dengan dokter umumnya tentang vaksinasi. Dia menuturkan satu-satunya efek samping yang dialaminya setelah 48 jam divaksin adalah perasaan lesu.
"Ini mereda dengan cepat dan saya tidak mengalami efek samping yang lama. Saya sangat senang memutuskan untuk mendapatkan vaksin ini. Hal itu membuat saya lebih percaya diri saat pergi keluar," katanya.
Jika Anda terus merasa khawatir tentang vaksin dan menyusui, bicarakan dengan dokter dan bidan atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan nasihat tentang apa yang perlu dilakukan.