Bisnis.com, JAKARTA - Viagra atau obat biru selama ini dikenal untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria dewasa.
Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa obat tersebut juga dapat membantu pria hidup lebih lama.
Melansir Times of India, Kamis (25/3/2021), viagra adalah salah satu bentuk penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5) yang dikonsumsi secara oral. Obat tersebut sebelumnya diketahui dapat menurunkan tekanan darah dan tidak direkomendasikan untuk pria dengan penyakit arteri koroner.
Namun sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Karolinska Institute di Swedia pada 2017 menemukan bahwa pria yang pernah mengalami serangan jantung di masa lalu dapat dengan mudah mentolerir penghambat PDE5 dengan petunjuk bahwa itu memperpanjang usia harapan hidup.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pun menganalisis 18.500 pria dengan penyakit arteri koroner stabil yang sedang dirawat karena impotensi.
Dari jumlah tersebut, 16.500 menggunakan viagra dan 2.000 menerima alprostadil, obat lain untuk mengobati disfungsi ereksi yang diberikan melalui jarum suntik.
Studi ini menunjukkan bahwa pria yang rutin mengonsumsi viagra hidup lebih lama dengan risiko lebih rendah terkena serangan jantung, gagal jantung, pelebaran balon dan operasi bypass dibandingkan dengan mereka yang memakai alprostadil.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan bahwa mereka yang menerima penghambat PDE5 lebih sehat daripada mereka yang menggunakan alprostadil dan oleh karena itu memiliki risiko yang lebih rendah. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan penelitian tersebut.