Bisnis.com, JAKARTA- Pada akhir 2020, para ahli yang dipimpin oleh ahli alergi di RSU Massachusetts (MGH) memeriksa semua data informasi terkait kemungkinan reaksi alergi terhadap vaksinasi covid-19.
Melansir dari Medical Xpress, berdasarkan pengalaman yang telah memberikan vaksin pada 65.000 orang, hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Allergy and Clinical Immunology mencatat bahwa reaksi alergi parah terhadap vaksin sangat jarang ditemukan.
Vaksin yang diteliti meliputi vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Juga vaksin Janssen yang belum diizinkan untuk digunakan secara darurat pada akhir 2020.
"Tujuan utama kami adalah sebisa mungkin banyak orang bisa menerima vaksin dengan rasa aman dan tidak ragu karena kurangnya pengetahuan seputar reaksi alergi terhadap vaksin," kata Direktur Klinis dari Unit Alergi dan Imunologi Klinik di MGH Aleena Banerji, (19/4).
Para ahli menyarankan jika individu mengalami reaksi yang langka terkait alergi parah terhadap polietilen glikol, bahan dalam vaksin, temui ahli alergi atau imunologi untuk evaluasi, yang bisa saja termasuk menguji bagian kulit tubuh.
Adapun, orang dengan alergi parah terhadap makanan, obat-obatan oral, lateks, sengatan lebah atau racun dapat dengan aman menerima vaksin covid-19.
