Bisnis.com, JAKARTA - Puasa menjadi ibadah yang wajib dijalankan oleh umat muslim ketika bulan ramadan.
Namun, para ibu menyusui kerap kali dihadapkan pada problematika harus memenuhi gizi bayi. Pemberian ASI eksklusif sangat penting bagi tumbuh kembang bayi, maka dari itu ibu harus mendapatkan ASI booster yang lengkap dari yang dikonsumsi.
Nyatanya, meskipun ibu berpuasa, tidak mengganggu gizi dan nutrisi ASI bagi bayi.
Dokter Anak sekaligus konsultan menyusui, dr. Wiyarni Pambudi menjelaskan, bila asupan ibu tercukupi saat buka puasa dan sahur, maka manfaaat baik dari ASI tidak akan tergganggu.
"Para ibu menyusui silahkan berpuasa, tapi harus dipenuhi asupannya ketika berbuka dan sahur. Bahkan harus diperbanyak asupannya agar ibu lebih kuat dalam menjalankan ibadah puasa dan bayi memperoleh ASI yang cukup," ungkapnya secara virtual pada acara Festival 100% ASI-MORE, Jumat (30/4/21).
Saat ibu menyusui berpuasa tubuhnya akan otomatis beradaptasi meningkatkan metabolis untuk memproduksi ASI.
Menurut World Health Organization (WHO), pemberian ASI eksklusif dilakukan hingga bayi berusia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI hingga 2 tahun. Maka dari itu, Wiyarni menyarankan agar para ibu yang ingin berpuasa tepatnya saat anak menginjak usia 6 bulan.
Kondisi setiap ibu juga berbeda satu sama lain, maka dari itu penting mengetahui kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa
"Tidak apa-apa berpuasa selama kondisi tubuh ibu sehat dan bayi juga dalam sehat. Puas tidak mempengaruhi gizi ASI, " tutup Wiyarni.
