Bisnis.com, JAKARTA - Di masing-masing negara, biasanya memiliki landmark yang menjadi ikon di nagara tersebut.
Semisal, di Indonesia ada borobudur, atau di paris Menara Eiffel.
Ikon ini, biasanya menjadi pusat tujuan wisata turis mancanegara. Tetapi, kini dengan teknologi canggih, dan kemampuan orang, banyak landmark yang kemudian dibuat replikanya.
Replika ini menyerupai aslinya, hanya ukurannya saja yang lebih kecil. Replika ini, dibuat untuk menarik wisatawan di suatu wilayah, yang tidak mampu terbang ke negara asal landmark itu berada.
Berikut 5 landmark yang dibuat replikanya seperti dilansir dari Times of India :
1. Big Ben, di India
Seaneh judulnya, memang ada Big Ben di India, replika dari aslinya. Strukturnya dibangun di kota Kolkata, dan merupakan salinan yang menakjubkan dari aslinya di London. Seperti aslinya, ini juga berbunyi di berbagai waktu dalam sehari, dan orang yang lewat hampir selalu terkejut.
2. Menara Eiffel, di Amerika Serikat
Gambar Menara Eiffel yang Anda lihat itu, bukanlah aslinya. Ini terletak di Las Vegas, Amerika Serikat, dan merupakan bagian dari hotel bernama Paris Las Vegas. Menara ini memiliki tinggi 540 kaki, dan sangat mirip dengan aslinya. Tentu saja di tempat seperti Las Vegas ini menjadi daya tarik yang besar. Menariknya, salinan menara asli ini telah ditampilkan di beberapa film.
3. Kristus Sang Penebus, Portugal
Tidak, ini tidak disebut Kristus Penebus, melainkan dikenal sebagai Kristus Raja, tetapi jelas memiliki kemiripan yang mencolok. Itu terinspirasi oleh Christ the Redeemer yang berlokasi di Rio de Janeiro di Brasil. Ini sebenarnya yang lama, proyek itu diresmikan pada tahun 1959.
4. Taj Mahal, Bangladesh
Taj Mahal milik India menemukan rumah di Dhaka. Salinan asli seukuran aslinya cukup menarik di kota. Orang yang bertanggung jawab atas struktur tersebut mengatakan bahwa dia memutuskan untuk membuat salinan setelah dia mengunjungi aslinya di Agra, India, pada tahun 1980. Dia sebenarnya kembali enam kali lagi karena dia begitu terpikat oleh struktur tersebut. Strukturnya memungkinkan orang-orang di negara tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana rasanya melihat simbol cinta.