Bisnis.com, JAKARTA - UAE memulai uji coba vaksin Sinopharm pada anak di bawah 18 tahun. Sejumlah anggota keluarga penguasa Abu Dhabi berpartisipasi dalam uji coba, demikian kantor media emirat.
Uji coba itu akan memantau respons imun dari 900 anak-anak dalam mempersiapkan vaksinasi terhadap anak ke depannya, tulis unggahan Kantor Media Abu Dhabi di Twitter, Rabu (16/6/2021).
Sheikh Theyab bin Mohammed, putra penguasa de facto Uni Emirat Arab dan putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, mendampingi anak-anak mereka, keponakan, dan sepupu untuk mengikuti studi tersebut, katanya.
Pada Mei, UAE menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada anak berusia 12-15 tahun. Dubai, anggota terbesar kedua federasi UAE, mulai memvaksinasi kelompok usia itu pada Juni ini.
UAE, yang memiliki tingkat imunisasi tertinggi di dunia, pada Rabu mencatat 2.001 infeksi baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 603.961 kasus, dengan 1.738 kematian. Pihaknya tidak memberikan laporan mengenai Covid-19 dari masing-masing tujuh emirat.
Negara Teluk itu memimpin uji klinis Tahap III vaksin buatan China Sinopharm dan mulai memproduksinya melalui usaha patungan antara Sinopharm dan perusahaan tekonologi Grup 42 yang berbasis di Abu Dhabi.
China sebelumnya telah menyetujui dua vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. dan Sinopharm untuk penggunaan darurat pada orang berusia tiga hingga 17 tahun.
Kedua suntikan itu diberi lampu hijau setelah uji klinis yang diperluas menemukan bahwa vaksin aman dan mampu merangsang respons kekebalan yang kuat di antara anak-anak dan remaja, Shao Yiming, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.