Vaksin Covid-19 Sinovac beserta jarum suntik terpajang di kawasan Masjid Istiqlal saat vaksinasi di Jakarta, Selasa (23/2/2021)./Antararn
Health

Menguak Kontroversi Vaksin Sinovac Asal China di Indonesia

Novita Sari Simamora
Rabu, 23 Juni 2021 - 09:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya ada 350 orang tenaga kesehatan Indonesia yang terinfeksi virus corona, meskipun sudah mendapatkan vaksin Sinovac dosis dua.

Pada pekan lalu, muncul laporan bahwa jumlah tenaga medis yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 terus bertambah. Kondisi tersebut menjadi perhatian negara-negara yang menggunakan dan mengandalkan vaksin Sinovac asal China.

Gejala yang dialami oleh tenaga medis adalah demam tinggi dan puluhan nakes memiliki tingkat saturasi oksigen rendah. Sebagian besar tidak menunjukkan gejala dan melakukan karantina mandiri di rumah.

Kondisi tersebut semakin menimbulkan kekhawatiran, ditambah lagi dengan hadirnya varian Covid-19 Delta di Kudus, Jawa Tengah. Varian tersebut bisa menyebabkan wabah infeksi virus corona yang semakin menular, disebabkan oleh varian delta yang lebih cepat menular.

Mengutip dari Inquirer, Rabu (23/6/2021), pakar kesehatan masyarakat di Indonesia mengatakan bahwa vaksin Sinovac tidak bisa mencegah penularan virus corona, tetapi hanya bisa mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 di antara petugas kesehatan. 

Selain itu, angka rawat inap di Indonesia baru-baru ini setelah inokulasi tetap menjadi perhatian, terutama bagi orang-orang yang menerima vaksin virus corona. Mereka mempertanyakan apakah produk vaksin Sinovac benar-benar efektif.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi negara pertama yang memberikan Coronavac persetujuan penggunaan darurat di luar China. Indonesia juga melaporkan pada Januari bahwa vaksin Sinovac memiliki kemampuan 65 persen efektif setelah uji klinis fase 3.

Indonesia memulai peluncuran Coronavac secara nasional pada 4 Januari 2021, memberikan suntikan pertama kepada pekerja kesehatan dan garis depan.

Studi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa vaksin itu 98 persen efektif mencegah kematian dan 96 persen efektif mencegah rawat inap.

Hingga kini, setidaknya ada 32 negara yang telah menyetujui Coronavac untuk penggunaan darurat:

Albania

Azerbaijan

Bangladesh

Benin

Brazil

Kamboja

Chili

Cina

Kolumbia

Republik Dominika

Ekuador

Mesir

El Salvador

Georgia

Hongkong

Indonesia

Kazakhstan

Laos

Malaysia

Meksiko

pakistan

Panama

Paraguay

Filipina

Thailand

Timor-Leste

Untuk pergi

Tunisia

Turki

Ukraina

Uruguay

Zimbabwe

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro