Ilustrasi/Repro
Health

Kenali Pandemic Fatigue, Sang Penyebab Displin Prokes Naik Turun

Saeno
Selasa, 29 Juni 2021 - 08:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari setahun. Jika diibaratkan sebagai lari maraton, pandemi yang berlangsung ini merupakan sebuah maraton yang panjang. Lebih dari itu, tak seorang pun tahu dan bisa memperkirakan kapan pandemi akan berakhir.

Tak mengherankan jika perilaku masyarakat dalam menanggapi pandemi ini pun mengalami perubahan. Jika semula lebih banyak orang yang khawatir, belakangan tak sedikit yang abai atau masa bodoh dengan perkembanan pandemi. Kesulitan ekonomi dan mencari penghidupan akibat pandemi menjadi satu pendorong orang lelah memikirkan Covid dan menganggap semua itu tidak ada.

Covid jadi sesuatu yang di-ghosting karena masyarakat juga terdesak untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan ekonomi hingga kebutuhan bersosialisasi. 

Kelelahan menyikapi pandemi atau pandemic fatigue ini menurut salah satu pembahasan di situs WHO merupakan bentuk perilaku demotivasi untuk mengikuti tata cara perlindungan yang direkomendasikan.

Pandemic fatigue muncul secara bertahap dari waktu ke waktu, dipengaruhi sejumlah emosi, pengalaman dan persepsi.

Kelelahan pandemi atau pandemic fatigue ini dilaporkan tak hanya oleh satu negara. Gejala global ini ditunjukkan melalui peningkatan jumlah orang yang tidak mengikuti rekomendasi dan pembatasan, mengurangi upaya mereka untuk menjaga diri sendiri dan memandang rendah risiko Covid-19.

Pandemic fatigue bisa membuat protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan latihan etika kebersihan yang tepat serta menjaga jarak fisik menjadi kurang diperhatikan bahkan diabaikan.

Meski demotivasi seperti itu wajar dan memang diperkirakan bisa  terjadi di tengah krisis, bukan berarti hal itu harus dibiarkan berlarut-larut.

Sosiolog Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, mengatakan pandemic fatigue merupakan rasa jenuh terhadap perubahan aktivitas selama pandemi Covid-19 yang bisa dialami oleh siapa saja. Pandemic fatigue pun tidak muncul secara terus-menerus melainkan datang dan pergi sesuai dengan pengalaman yang dirasakan.

"Bisa kadang-kadang sebulan mulai jenuh, mulai lalai sama protokol kesehatan tapi kalau dengar informasi atau berita baru mulai takut lagi, bisa dari waktu ke waktu dan setiap orang beda," kata Daisy dalam acara virtual "Refleksi Setahun Pandemi: Masyarakat Semakin Abai atau Peduli", Senin, 22 Maret 2021.

Daisy mengatakan orang yang mengalami pandemic fatigue biasanya karena merasa sudah sangat bosan dan cenderung pasrah terhadap keadaan. Orang tersebut sudah tidak peduli lagi terkena Covid-19 atau tidak.

"Ada juga efek dari pandemic fatigue ini yang justru jadi stres karena tekanannya terlalu kuat untuk melakukan perubahan, terus tidak bisa menjalani hidup, kemudian tidak jelas kapan akan berakhir. Ini malah akan mengganggu kesehatan mental akhirnya," ujar Daisy.

Pandemic fatigue sebenarnya adalah situasi yang sudah terduga atau terprediksi, terutama saat terjadi krisis kesehatan publik yang berlarut-larut sehingga menyebabkan kejenuhan sosial.

Dalam merefleksikan satu tahun pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia, masyarakat sudah mengalami pandemic fatigue. Hal ini ditandai dengan naik-turunnya angka kasus positif Covid-19.

"Sekarang lagi turun, nanti bisa naik lagi. Itu tanda bahwa kita sudah punya gelombang pandemic fatigue," kata Daisy.

Daisy pun mengaitkannya dengan kebiasaan orang Indonesia menjalankan relasi sosial dan menjalankan kehidupan sehari-hari.

"Orang Indonesia itu kan paling enggak bisa itu masa-masa liburan, hari-hari ibadah, itu yang paling sulit untuk mempertahankan protokol kesehatan karena lebih mengutamakan relasi keluarga, kegembiraan, kesenangan sehingga prokesnya terabaikan."

Lantas bagaimana mengembalikan semangat untuk melawan virus Corona?

Salah satunya, ingatlah bahwa selain Anda harus melindungi diri sendiri, Anda juga harus melindungi orang-orang tercinta di sekitar Anda. Jangan sampai Anda berduka karena orang didekat Anda direnggut kehidupannya oleh virus Corona.

Jadi mari jalankan protokol kesehatan untuk melindungi mereka.

#ingatpesanibu, #sudahdivaksintetap3m, #vaksinmelindungikitasemua 

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : WHO/Tempo/Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro