Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini, marak beredar resep-resep obat untuk mengobati COVID-19 yang tidak diketahui sumbernya dan tidak berdasarkan konsultasi dokter.
Pada akun Twitter @DokterAri, Dekan FKUI Dr. Ari Syam mebahas beberapa resep obat yang tidak sesuai pedoman pengobatan COVID-19.
Dia melampirkan sebuah gambar yang berisi tentang resep obat yang dibuat sendiri untuk para pasien COVID-19 tanpa dikonsultasikan dengan dokter.
Berikut beberapa resep obat untuk COVID-19 yang tidak sesuai dengan pedoman pengobatan COVID-19 pada akun Twitter @DokterAri.
1. Azytromycin 500 mg yang berisi 10 tablet, dikonsumsi 1 kali sehari selama 5-10 hari untuk antibiotik.
2. Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600mg yang berisi 10 tablet, dikonsumsi 2 kali sehari selama 5 hari untuk antivirus.
3. Fluimucil Eff 600 mg yang berisi 28 tablet, dikonsumsi 1-2 kali sehari, selama 14 hari untuk anti batuk dan anti oksidan.
4. Dexamethasone 0.5 yang berisii 10 tablet, dikonsumsi 3 kali sehari, setelah hari ke 7 hingga hari ke-10 untuk anti radang.
5. Paracetamol 500mg yang berisi 10 tablet, dikonsumsi 3 kali sehari, pada saat demam, untuk menurunkan panas.
Dr. Ari Syam mengiimbau agar mengabaikan anjuran untuk terapi seperti diatas, karena tidak sesuai dengan pedoman pengobatan COVID-19 yang ada.
Masyarakat pun tetap harus konsultasi ke dokter mengenai obat-obat yang akan dikonsumsi dan obat yang telah diberikan.