Bisnis.com, JAKARTA - Octopus, aplikasi penjemputan kemasan daur ulang, meluncurkan layanan baru gratis penjemputan kemasan daur ulang mulai dari kardus, karton, botol kaca, kaleng minuman, sampai berbagai jenis kemasan plastik daur ulang bagi restoran/café/hotel dan juga tempat usaha lainnya.
Dalam layanan baru ini, Octopus menjalin kerja sama dengan Kopi Soe. Layanan ini akan beroperasi di Bandung, Jawa Barat dan beberapa kota di Bali, dan akan menjangkau 100 titik merchant Kopi Soe yang tersebar di 2 provinsi tersebut. Untuk ke depan, setiap kafe, restoran, dan juga hotel akan mendapatkan laporan bulanan berupa jumlah total kemasan yang berhasil didaur ulang, serta seberapa besar penyelamatan jejak karbon dari masing-masing merchant Kopi Soe.
“Dengan bergabungnya Kopi Soe ke dalam ekosistem Octopus, kami coba mengkombinasikan experience konsumen Kopi Soe dan juga user Octopus, yang awalnya setelah minum kopi gelas dibuang, tapi sekarang gelas dapat diberikan ke pelestari (waste collectors), atau bahkan dapat ditaruh di dropbox yang tersedia di 100 gerai Kopi Soe di Bandung dan Bali,” jelas Hamish Daud, Co-Founder dan Chief Partnership Officer Octopus dalam keterangan tertulis.
Melalui kerja sama ini juga, Kopi Soe menjadi gerai kopi waralaba pertama di Indonesia yang bertanggung jawab terhadap sampahnya. “Ini merupakan langkah awal kami dalam ikut serta mengurangi sampah menuju TPA/landfill di Bandung dan Bali. Kami harap melalui kerja sama dengan Octopus akan semakin banyak konsumen Kopi Soe yang peduli terhadap permasalahan lingkungan di sekitar kita,” kata Sylvia, co-founder Kopi Soe. Selain Kopi Soe, Octopus juga telah menjalin kerja sama dengan Warung Made, Waterboom Bali serta beberapa hotel di Bali.
Saat ini Octopus Indonesia memiliki 80.000 pengguna aplikasi, 1.900 mitra pengepul dan bank sampa, serta lebih dari 9000 pelestari, Aplikasi Octopus telah hadir di kota Makassar, Badung (Bali), Gianyar (Bali), Denpasar, dan Bandung. Dan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, Octopus telah berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ton kemasan daur ulang di 3 wilayah operasi mereka.