Bisnis.com, JAKARTA— Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RA Adaninggar mengatakan kesembuhan pasien Covid-19 tidak bisa hanya dilihat dari hasil swab PCR atau antigen yang negatif.
Melalui unggahan di instagram resminya dia menjelaskan jika penilaian kesembuhan pada tiap pasien Covid-19 akan sangat bervariasi karena gejala dan sistem imun tiap orang juga berbeda.
"Secara alami, infeksi virus memang bersifat self limitting disease. Itu artinya pada sistem imun yang normal, virus akan segera diinaktivasi oleh antibodi yang terbentuk. Namun, karena kondisi sistem imun manusia tidak selalu normal maka waktu penyembuhan dan pemulihan berbeda-beda," @drningz
Dokter yang kerap disapa Ning itu juga menyebutkan juga kondisi tersebut bahkan mengakibatkan keradangan berat pada seseorang. Dan tidak serta ada yang menimbulkan bekas dan ada yang tidak.
Hal itu karena keradangan bisa masih tetap terjadi dan pembersihan virus yang kurang optimal juga masih bisa menularkan karena masih terjadi viral shedding ke lingkungan.
Lebih jelasnya, pemeriksaan PCR tidak bisa membedakan virus yang masih aktif dan tidak aktif. PCR dan nilai CT bukan penentu kesembuhan.
Sembuh itu harus dinilai secara holistik, jadi sembuh itu itu setelah secara klinis pasien sudah segar, bugar, nafsu makan baik, tidak lemas, gejala sudah membaik, dan parameter objektif seperti penanda keradangan dalam kondisi normal.
Pasien harus sudah melewati masa isolasi 10 hari dan tidak muncul gejala apapun selama isolasi.
Dia juga mengatakan untuk jangan memutuskan sendiri kondisi tubuh. Pasien harus selalu konsultasikan ke dokter sejak awal termasuk hasil-hasil test Covid-19.
"Jadi jangan memutuskan sendiri kondisi Anda, selalu konsultasikan ke dokter sejak awal termasuk hasil-hasil test Covid yang Anda dapat jangan diinterpretasi sendiri. Salam sehat,"@drningz.