Bisnis.com, JAKARTA— Ledakan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat seiring dengan pemberian vaksinasi pada masyarakat.
Bahkan, hal itu menimbulkan kabar jika program vaksinasi menyebabkan ledakan Covid-19 yang ada di Tanah Air.
Kabar itu tentunya menuai kecaman dari pihak ahli. Dokter relawan Covid19, dr. Muhammad Fajri Addai meluruskan jika kabar itu tidak benar adanya.
"Lonjakan kasus Covid-19 RI terjadi bukan karena program vaksinasi yang tidak efektif, namun karena faktor perilaku manusia," tulis Farji di unggahan Instagramnya @dr.fajriaddai.
Ia memaparkan jika usai di vaksin, itu tidak serta merta membuat orang langsung menjadi kebal terhadap suatu penyakit.
Vaksin melatih sistem imun tubuh untuk mengenali virus dan mempersiapkan senjata antibodi serta sel imun lainnya.
Saat virus menyerang di kemudian hari, antibodi bersama sel imun lain yang sudah terbentuk sebelumnya. Dan itu akan dengan cepat menurunkan jumlah virus sehingga gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan serta risiko penularan, rawat inap dan kematian juga akan menurun.
Fajri menambahkan, vaksin dapat menimbulkan perlindungan optimal apabila sebagian besar populasi sudah divaksin. Apabila 70-90 persen penduduk telah melakukan vaksinasi.
Dengan begitu penularan di suatu komunitas akan berkurang karena kekebalan kelompok telah terbentuk.
Akan tetapi, sejauh ini cakupan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih rendah untuk mencapai kekebalan kelompok.
Perilaku manusia yang menjadi penyebab kasus Covid-19 di Indonesia, seperti mobilitas tinggi, rendahnya kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat, dan cakupan vaksinasi yang masih rendah.
Ditambah hadirnya virus varian baru seperti Alpha dan Delta yang telah terbukti memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi. Gabungan dari semua kondisi tersebut akan membuka lebar kesempatan virus untuk menyebar secara ekstensif.
"Vaksinasi belum bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus apabila cakupan program vaksinasi masih rendah seperti saat ini.
Agar pandemi terkendali, dibutuhkan percepatan program vaksinasi, perubahan perilaku masyarakat akan protokol kesehatan 5M, dan di sisi lain, pemerintah terus menggalakan 3T," tutupnya.