Antibodi/istimewa
Health

Apakah vaksin Covid-19 Efektif pada Orang dengan Sistem Kekebalan Lemah?

Jessica Gabriela Soehandoko
Kamis, 15 Juli 2021 - 18:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jika seseorang memiliki kekebalan yang rendah, apakah vaksin covid-19 dapat bekerja efektif?

Mungkin tidak sebaik hasilnya pada orang yang sehat, tetapi vaksin tetap menawarkan perlindungan pada mereka.

Itu sebabnya vaksinasi masih direkomendasikan untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah baik karena penyakit atau obat-obatan tertentu. Penting juga bagi keluarga, teman, dan pengasuh Anda untuk divaksinasi, yang akan memperkecil kemungkinan mereka menularkan virus.

Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah diiantaranya adalah orang dengan HIV atau AIDS, penerima transplantasi, beberapa pasien kanker dan orang dengan gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis, penyakit radang usus dan lupus.

Suntikan COVID-19 memang tidak dilakukan uji klinis pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah tersebut, tetapi data dan pengalaman yang terbatas dengan vaksin flu dan pneumonia menunjukkan bahwa vaksin tidak akan bekerja sebaik pada orang sehat.

Itu berarti orang dengan sistem kekebalan yang lemah harus tetap mengambil tindakan pencegahan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan besar.

“Adalah bijaksana untuk menggunakan semua tindakan pencegahan yang Anda gunakan sebelum Anda divaksinasi,” kata Dr. Ajit Limaye, ahli transplantasi di University of Washington Medicine di Seattle.

Meskipun sebagian besar pasien kanker harus divaksinasi sesegera mungkin, orang yang mendapatkan transplantasi sel induk atau terapi sel T CAR harus menunggu setidaknya tiga bulan setelah perawatan untuk mendapatkan vaksinasi, menurut panduan dari Jaringan Kanker Komprehensif Nasional. Penundaan itu akan memastikan vaksin bekerja sebaik mungkin.

Untuk penerima transplantasi, peneliti melihat apakah dosis tambahan dapat membuat vaksin lebih efektif.

Pedoman Prancis merekomendasikan dosis COVID-19 ketiga untuk orang yang mengalami gangguan kekebalan, termasuk penerima organ. Israel baru-baru ini mulai memberikan dosis ekstra vaksin Pfizer kepada pasien transplantasi dan orang lain dengan sistem kekebalan yang lemah. Beberapa penerima transplantasi A.S. mencari dosis ketiga sendiri dengan harapan lebih banyak perlindungan meskipun pemerintah federal belum mengizinkan vaksinasi tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro