Azithromycin/istimewa
Health

Azithromycin Tak Masuk Rekomendasi untuk Pasien Covid-19 dari 5 Organisasi Profesi Dokter

Janlika Putri Indah Sari
Jumat, 16 Juli 2021 - 09:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — 5 Organisasi profesi dokter mengajukan mengajukan revisi protokol tatalaksana Covid-19.

Kelima organisasi profesi itu adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Pada surat pengajuan revisi tersebut, kelima organisasi profesi tersebut tidak memasukkan nama obat Azithromycin sebagai terapi pengobatan.

Sebelumnya, nama obat ini menjadi terapi dalam pengobatan covid-19 di tanah air.

Pemerintah sendiri sudah menentukan harga eceran tertinggi dalam penjualan obat tersebut.

Untuk Azithromycin 500 mg tablet, Rp1.700 dan Azithromycin 500 mg infus, Rp95.400.

Obat itu menjadi bagian dari 11 obat yang ditetapkan HET nya oleh pemerintah untuk menjaga setok obat covid-19 di tanah air.

Sementara itu, relawan Covid-19, dr. Muhammad Fajri Addai menyatakan jika perubahan itu wajar saja terjadi.

"Bagi yang belum paham, ini namanya dunia ilmiah, selalu ada perkembangan dari penelitian-penelitian terbaru, itu makanya dibaca seksama sampai akhir ada publikasi lancet," @dr.fajriaddai.

Menurunya berikut adalah beberapa alasan mengapa pemberian Azitromisin dan Oseltamivir tidak direkomendasikan :

1. Harus dengan resep dokter

Fajri menjelaskan alasan kenapa obat antivirus dan antibiotik tersebut harus dengan resep dokter.

Azitromisin sendiri adalah jenis antibiotik untuk mengobati infeksi. Maka Harus sangat hati-hati dalam memberikan antibiotik karena dapat membuat resistensi antibiotik dan sangat berbahaya.

Potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemik Covid-19 ini menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.

2. Azitromisin tidak mengurangi kasus kematian

Pada pasien Covid-19 yang dirawat di RS, pemberian azitromisin tidak terbukti menurunkan risiko kematian, lama rawat inap dan risiko pemakaian ventilasi mekanik.

3. Azitromisin tidak menurunkan jumlah pasien di RS

Pada pasien Covid-19 dengan derajat ringan-sedang yang tidak dirawat di RS, pemberian azitromisin tidak menurunkan risiko masuk RS dan kematian.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro