Bisnis.com, JAKARTA - Saturasi oksigen penting untuk diketahui khususnya bagi pasien Covid-19. Saturasi oksigen merupakan nilai untuk menunjukkan berapa kadar oksigen dalam darah.
Nilai dari saturasi oksigen ini sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan jaringan pada tubuh seseorang. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yakni Analisis Gas Darah (AGD) atau menggunakan alat Oximeter.
PaO2 (tekanan parsial oksigen) merupakan istilah dari hasil pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan AGD. Sedangkan, untuk hasil saturasi oksigen yang menggunakan oximeter disebut dengan istilah spO2.
Melansir dari alodokter.com, nilai saturasi oksigen normal yang ada pada orang dengan kondisi sehat yakni 80 hingga 100 mmHg untuk yang menggunakan AGD. Sedangkan, 95 hingga 100 persen untuk yang menggunakan alat Oximeter.
Namun, bagi seseorang yang memiliki penyakit pada paru-paru nilai saturasi oksigen dapat berbeda tergantung bagaimana kondisi dari pasien tersebut.
Seseorang dapat dikatakan memiliki kadar saturasi oksigen apabila berada di bawah 80 mmHg dengan menggunakan AGD. Nilai dibawah 94 persen apabila menggunakan alat Oximeter.
Seseorang yang memiliki nilai saturasi oksigen rendah atau biasa disebut dengan hipoksemia dapat mengalami berbagai gejala seperti nyeri pada dada, sesak napas, batuk, sakit kepala, detak jantung terasa lebih cepat, merasa kebingungan, dan kulit menjadi kebiruan.
Pada pasien Covid-19 dimugkinkan pula tidak mengalami gejala apa pun atau biasa disebut dengan kondisi happy hypoxia.
Untuk meningkatkan nilai kadar saturasi oksigen khususnya bagi pasien Covid-19 dapat melakukan proning. Salah satu teknik atau cara yang dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen khususnya bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.