Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban berharap pemerintah mengambil keputusan tepat dalam memutuskan PPKM yang berakhir hari ini, 2 Agustus 2021.
Dalam akun twitternya, dia mengatakan keputusan itu diharapkan sudah berdasarkan hasil evaluasi dan bukti-bukti penerapan PPKM dalam lebih dari dua pekan ini.
"Tegaskan kembali apa yang ingin kita capai. Jangan setengah-setengah, sehingga malah jadi guyonan warga, seperti durasi makan 20 menit. Seolah-olah, 1.000-an kematian per hari tak ada artinya bagi kita," tulisnya.
Semoga ada keputusan tepat dari hasil evaluasi dan bukti-bukti. Tegaskan kembali apa yang ingin kita capai. Jangan setengah-setengah, sehingga malah jadi guyonan warga, seperti durasi makan 20 menit. Seolah-olah, 1000-an kematian per hari tak ada artinya bagi kita. Bismillah.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) August 2, 2021
Seperti diketahui, pada hari ini, Senin (2/8/2021) berakhir masa PPKM Level 4 yang dimulai sejak 21 Juli 2021.
PPKM Level 4 merupakan kelanjutan dari PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Pada 1 Agustus 2021 kemarin, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), bertambah sebanyak 30.738 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 3.440.396 kasus.
Sementara, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 1.604 kasus dan kumulatifnya mencapai 95.723 kasus (2,8%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 178.375 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 280.518 kasus.
Sementara itu, angka kesembuhan harian bertambah lagi mencapai 39.446 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga melebihi angka 2,8 juta orang sembuh atau tepatnya 2.809.538 orang (81,7%).
Pada kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, terus berkurang sebanyak 10.312 kasus dan totalnya menurun menjadi 535.135 kasus (15,6%).