Stroke/webmd.com
Health

Vaksinasi Bisa Cegah Risiko Serangan Jantung dan Stroke pada Pasien Covid-19

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 4 Agustus 2021 - 16:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Risiko serangan jantung dan stroke meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu pertama setelah COVID-19, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

Studi tersebut membandingkan terjadinya infark miokard akut atau serangan jantung, dan stroke pada 86.742 pasien COVID-19 dengan 348.481 orang dipantau di Swedia dari 1 Februari hingga 14 September 2020.

"Kami menemukan peningkatan tiga kali lipat risiko infark miokard akut dan stroke dalam dua minggu pertama setelah COVID-19," kata Osvaldo Fonseca Rodriguez dari Universitas Umea di Swedia, dan salah satu penulis studi tersebut dikutip dari Times of India.

Risikonya sama bahkan setelah para peneliti menyesuaikan faktor risiko yang diketahui untuk infark miokard akut dan stroke seperti penyakit penyerta, usia, jenis kelamin, dan faktor sosial ekonomi.

“Hasilnya menunjukkan bahwa komplikasi kardiovaskular akut merupakan manifestasi klinis penting dari COVID-19,” kata Ioannis Katsoularis dari Universitas Umea, salah satu penulis studi tersebut.

Hasil mereka juga menunjukkan betapa pentingnya memvaksinasi COVID-19, khususnya orang tua yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular akut.

Para peneliti menggunakan dua metode statistik dalam penelitian ini: studi kohort yang cocok dan seri kasus yang dikendalikan sendiri.

Studi seri kasus yang dikendalikan sendiri adalah metode yang awalnya diciptakan untuk menentukan risiko komplikasi setelah vaksin, kata mereka.

"Kedua metode menunjukkan bahwa COVID-19 merupakan faktor risiko infark miokard akut dan stroke iskemik," kata penulis penelitian.

Ini menunjukkan bahwa infark miokard akut dan stroke iskemik merupakan bagian dari gambaran klinis COVID-19, dan menyoroti perlunya vaksinasi terhadap COVID-19.

Dalam studi tersebut, informasi dari pendaftar nasional dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, Statistik Swedia dan Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional saling terkait untuk semua pasien COVID-19 yang dilaporkan.

Kelompok kontrol yang terdiri dari empat orang yang dicocokkan dengan setiap kasus COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah tempat tinggal, yang belum dites positif COVID-19.

Dengan menggunakan data registrasi historis dari registrasi rawat inap Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional, individu dengan infark miokard dan stroke sebelumnya diidentifikasi dan dikeluarkan dari penelitian.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro