Nyeri punggung/boldsky.com
Health

Sekitar 80 Persen Masyarakat Alami Nyeri Punggung, Bagaimana Pengobatannya?

Akbar Evandio
Rabu, 1 September 2021 - 10:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro Ajiantoro mengatakan hingga saat ini sekitar 70 persen—80 persen masyarakat pernah mengalami nyeri punggung.

Namun, dia mengatakan tidak semua penderita harus diakhiri dengan tindakan operasi, jika memang keluhannya sudah bisa diatasi dengan cara pengobatan konvensional.

Dia melanjutkan, biasanya pasien dengan keluhan nyeri pada tulang belakang harus menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti x-ray, pemeriksaan laboratorium.

Bahkan, jika keluhan masuk dalam kategori yang kompleks maka pasien harus menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging) dan Computerized Tomography (CT) scan, yang menggabungkan serangkaian penangkapan citra lewat X-ray dari berbagai sudut tubuh.

“Ada beberapa pasien bisa saja tak perlu tindakan operasi, dan cukup menjalani metode Interventional Pain Management (IPM) dengan pemberian obat, dilanjutkan dengan berobat jalan,” katanya lewat diskusi virtual, Rabu (1/9/2021).

Untuk diketahui, Interventional Pain Management (IPM) merupakan suatu tindakan minimal invasif yang dilakukan dengan panduan alat untuk mengobati nyeri akut dan kronik secara jangka panjang atau permanen.

Prosedur IPM pun dilakukan pada titik nyeri atau titik masalah pada tulang belakang, yang biasanya menggunakan alat penunjang seperti USG dan radiologi. Nantinya hasil USG dan radiologi ini akan memotret titik nyeri dan mengarahkan dokter untuk memberikan solusi pada rasa nyeri yang dirasakan.

“IPM ini memiliki beberapa cara, salah satunya adalah blok syaraf, yang merupakan tindakan minimal invasif, dengan menusuk jarum di lokasi yang dituju dengan bantuan USG (Ultrasonografi), dan disitu dimasukkan obat. Langkah ini bisa menurunkan rasa nyeri. Langkah lainnya bisa dilakukan dengan radio frequecy,” ujarnya.

Di beberapa kasus, langkah IPM ini bisa menghilangkan nyeri secara permanen. Adapun, beberapa kasus lainnya metode penghilang nyeri ini ternyata hanya bisa bekerja sementara waktu. Namun, setelah dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan, si pasien ternyata tetap harus menjalani operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro