Bisnis.com, JAKARTA – Suntikan booster vaksin CanSino Biologics setelah satu atau dua dosis vaksin Sinovac Biotech menghasilkan respons antibodi yang jauh lebih kuat dibandingkan booster Sinovac, menurut salah satu analisis pertama di China yang menggabungkan vaksin Covid-19 yang berbeda.
Studi ini menganalisis data dari sekitar 300 orang dewasa sehat berusia 18 hingga 59 tahun.
Melansir shine.cn, Rabu (8/9/2021), peserta yang menerima booster CanSinoBIO tiga sampai enam bulan setelah suntikan Sinovac kedua menunjukkan lonjakan rata-rata 78 kali lipat dalam menetralkan tingkat antibodi dua minggu kemudian, menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada hari Senin sebelum peer review.
“Sebaliknya, mereka yang menerima suntikan booster Sinovac menunjukkan peningkatan 15,2 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir,” kata peneliti dari otoritas pengendalian penyakit setempat, CanSinoBIO dan lembaga China lainnya dalam makalah tersebut.
Satu dosis Sinovac diikuti oleh booster CanSinoBIO pada interval satu atau dua bulan menyebabkan peningkatan 25,7 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir, sementara dua dosis Sinovac menginduksi peningkatan 6,2 kali lipat.
Studi ini tidak menilai perlindungan booster terhadap Covid-19 dan tidak menguji antibodi penetral terhadap varian Delta yang lebih menular.
Adapun studi ini dilakukan ketika China mengatakan akan menggunakan suntikan booster kepada kelompok tertentu di tengah kekhawatiran akan berkurangnya perlindungan vaksin dari waktu ke waktu.
Health
Studi: Campuran CanSinoBIO -Sinovac Hasilkan Respon Antibodi Lebih Kuat
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari