Bisnis.com, JAKARTA – Saat mendengar kata folat, beberapa dari Anda mungkin mengaitkannya dengan kehamilan, karena memang folat dan asam folat mendukung pertumbuhan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Tapi sebenarnya, folat sangat penting dan kita membutuhkannya setiap hari.
Folat adalah bentuk alami vitamin B9 yang dapat Anda temukan dalam makanan, baik nabati maupun hewani. Misalnya, folat hadir dalam sayuran berdaun hijau gelap, buncis, dan kacang-kacangan. Buah-buahan yang kaya akan folat antara lain jeruk, lemon, pisang, melon, dan stroberi. Jenis folat juga ditemukan dalam bentuk makanan buatan, seperti sereal, pasta, dan suplemen.
Vitamin yang larut dalam air ini memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh.
Secara khusus, ini mendukung pertumbuhan janin yang tepat, mengurangi risiko cacat lahir, dan membantu pembelahan sel darah merah yang sehat. Folat membantu membentuk DNA, RNA, dan terlibat dalam metabolisme protein. Ini memainkan peran kunci dalam memecah homosistein, asam amino yang dapat berbahaya dalam jumlah yang tidak proporsional. Intinya, tubuh Anda membutuhkan folat untuk membuat DNA dan materi genetik lainnya.
Kekurangan folat sering disebut “anemia defisiensi folat (atau defisiensi asam folat)”, dan itu disebabkan oleh kekurangan folat makanan. Ini berarti Anda memiliki jumlah asam folat yang lebih rendah dari normal, sejenis vitamin B, dalam darah Anda. Kekurangan folat biasanya disebabkan karena pola makan yang tidak seimbang dan tidak sehat, penyalahgunaan alkohol, dan/atau mengikuti diet yang tidak melibatkan makan sumber folat yang baik.
Gejala defisiensi folat seringkali tidak terlihat, namun ini termasuk: kelelahan, pembengkakan lidah, sariawan, rambut beruban dan masalah pertumbuhan.
Lantas apa saja efek samping dari kekurangan folat? Meskipun penelitian masih berlangsung, penelitian saat ini menunjukkan bahwa kadar folat yang rendah dapat menyebabkan hal berikut, seperti dilansir dari Camille Styles, Kamis (30/9/2021).
1. Neural tube defects
Neural tube defects atau kecacatan tabung saraf adalah suatu kelainan kongenital pada sistem saraf pusat yang diakibatkan oleh kegagalan tube neural untuk menutup. Mengkonsumsi asam folat dan folat sebelum hamil dan selama awal kehamilan membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
2. Kanker
Folat yang secara alami ada dalam makanan dapat menurunkan risiko beberapa bentuk kanker. Tetapi suplemen folat mungkin memiliki efek yang berbeda pada risiko kanker tergantung pada seberapa banyak yang dikonsumsi orang tersebut dan kapan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran diet folat dan suplemen asam folat dalam risiko kanker
Baca Juga Asupan Asam Folat Hindari Kecacatan Bayi |
---|
3. Penyakit jantung dan stroke
Asam folat melengkapi kadar homosistein yang lebih rendah, asam amino dalam darah yang terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Suplemen tidak secara langsung mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam folat dengan vitamin B lainnya, membantu mencegah stroke.
4. Depresi
Orang dengan kadar folat darah rendah mungkin lebih mungkin mengalami depresi. Selain itu, mereka mungkin tidak merespons pengobatan antidepresan sebaik orang dengan kadar folat normal. Suplemen folat, terutama yang mengandung methylfolate (5-methyl-THF), mungkin membuat obat antidepresan lebih efektif. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami peran folat dalam depresi.
5. Kelahiran prematur
Mengkonsumsi asam folat dapat mengurangi risiko memiliki bayi prematur atau bayi dengan cacat lahir, seperti beberapa jenis masalah jantung. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana asam folat mempengaruhi risiko kondisi ini.