Ilustrasi ibu hamil yang menderita preeklamsia bisa memperlambat pertumbuhan bayi dalam kandungan./ilustrasi
Health

Kenali Komplikasi Pada Ibu dan Bayi Akibat Preeklamsia

Annasa Rizki
Rabu, 13 Oktober 2021 - 20:00
Bagikan

Pembekuan Darah dan Komplikasi pada Bayi

4. Masalah organ 

Masalah organ akan muncul seperti edema paru, gagal ginjal, dan gangguan fungsi hati. Edema paru merupakan kondisi di mana cairan menumpuk di dalam dan di sekitar paru-paru. Hal itu akanmenghentikan paru-paru bekerja dengan baik dengan mengganggu penyerapan oksigen. 

Gagal ginjal terjadi saat organ yang mirip kacang merah ini tidak dapat menyaring zat dari darah. Hal ini menyebabkan racun dan cairan menumpuk di dalam tubuh.

Hati memiliki banyak fungsi, termasuk mencerna protein dan lemak, memproduksi empedu dan membuang racun. Setiap kerusakan yang mengganggu fungsi ini bisa berakibat fatal.

5. Gangguan Pembekuan Darah 

Sistem pembekuan darah ibu bisa rusak. Kondisi ini dikenal secara medis sebagai koagulasi intravaskular diseminata.

Terganggunya mekanisme pembekuan darah bisa mengakibatkan terlalu banyak pendarahan karena tidak ada cukup protein dalam darah untuk membuatnya menggumpal. Selain itu, gumpalan darah berkembang di seluruh tubuh karena protein yang mengontrol pembekuan darah menjadi aktif secara tidak normal. 

Gumpalan darah ini dapat mengurangi atau menghalangi aliran darah melalui pembuluh darah dan mungkin merusak organ. 

6. Komplikasi pada Bayi  

Masalah yang terjadi pada bayi yang lahir dari ibu penderita preeklamsia adalah memperlambat pertumbuhan bayi dalam kandungan. Hal itu terjadi karena suplai darah sedikit sehingga mengurangi jumlah nutrisi dan oksigen yang diteruskan dari ibu ke bayinya.

Bayi-bayi ini seringkali berukuran lebih kecil dari biasanya, terutama jika preeklampsia terjadi sebelum 37 minggu. Jika preeklampsia parah, bayi mungkin perlu dilahirkan sebelum waktunya.

Bayi yang lahir karena preeklamsia dapat mengalami komplikasi lebih serius, seperti kesulitan bernapas yang disebabkan oleh paru-paru yang tidak berkembang sepenuhnya (sindrom gangguan pernapasan neonatus). 

Dalam kasus ini, bayi biasanya perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal agar dapat dipantau dan dirawat. Beberapa bayi dari ibu dengan preeklamsia bahkan bisa meninggal dalam kandungan dan lahir mati.

Diperkirakan sekitar 1.000 bayi meninggal setiap tahun karena preeklamsia. Sebagian besar bayi ini meninggal karena komplikasi yang berkaitan dengan persalinan dini.

Penulis : Annasa Rizki
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro