Bisnis.com, JAKARTA - Jeans telah menjadi salah satu fesyen yang tak lekang oleh waktu dan banyak digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Selama ini, produk jeans berkualitas identik dengan brand-brand dari luar negeri. Padahal, tidak sedikit pula brand lokal yang mampu menghadirkan produk jeans berkualitas.
Salah satu brand jeans lokal yang kini banyak digandrungi anak muda Indonesia adalah Jiniso karena kualitas bahan dan potongan yang nyaman dikenakan tetapi memiliki harga yang lebih terjangkau.
Brand yang dibangun sejak Desember 2018 oleh Dian Fiona ini mengusung konsep jeans untuk anak muda yang aktif dan kreatif sehingga mereka bangga menggunakan produk lokal karena dapat tetap tampil keren dan aktif.
“Jiniso ini memiliki arti jeans Indonesia karena kami ingin menjadi jeans local brand nomor 1 di Indonesia,” tuturnya.
Sebelum resmi mengembangkan brand Jiniso dengan berbagai konsep dan strateginya, wanita kelahiran 15 Maret 1993 ini memulai usahanya dengan menjual jeans secara online tanpa merek.
Kebetulan ayahnya merupakan produsen celana jeans yang menyuplai produk jeans ke para pedagang di Tanah Abang.
“Waktu aku masuk kuliah teman-teman coba berbisnis online shop, lalu aku coba menjual produk jeans buatan papaku lalu teman-teman bilang daripada nyuruh orang lain jualan mending aku yang jualin,” ujarnya.
Dari situ kemudian dia mulai menjual produk jeans milik ayahnya secara online di marketplace hanya bermodal handphone dan foto-foto katalog. Dari penjualan tersebut kemudian dia putar kembali dan makin berkembang hingga akhirnya mencoba membuka toko sendiri di Blok B Tanah Abang dengan harga sewa Rp20 juta.
Selain menjual di Tanah Abang dia juga memanfaatkan penjualan melalui online shop di marketplace dan media sosial hingga akhirnya pada 2017 akhir dia mulai berpikir untuk membuat brand dan konsep untuk pengembangan bisnisnya.
“Kalau selama ini kami Cuma fokus jualan saja, nggak ada value yang dimiliki dan sama saja dengan jeans-jeans lainnya. Namun kalau kita memiliki brand yang terkonsep maka ada nilai lebih yang bisa dikembangkan,” tuturnya.
Bersama sang suami, dia kemudian memutuskan untuk tidak lagi berjualan di Tanah Abang tetapi pindah ke kantor membawa semua produksi barang lama dan membuat brand yang terkonsep yang kemudian diberi nama Jiniso.
“Kalau dulu orang beli jeans kita karena harganya murah, tidak ada brand dan konsep yang melekat di situ. Dengan brand Jiniso ini kami menghadirkan jeans yang anak muda banget dengan kualitas bahan dan cuttingan terbaik, model kekinian, tetapi harga terjangkau. Jadi orang membeli bukan karena murah saja tetapi karena ada valuenya,” papar Fiona.
Untuk lebih meningkatkan identitas brand Jiniso melekat dengan anak muda yang aktif dan kreatif, pihaknya pun banyak menjalin kerjasama dengan komunitas dancer K-Pop dan lain sebagainya.
Selain itu, dia juga sering menjalin kerjasama endorsement dengan para selebgram yang sesuai dengan brand dan identitas Jiniso. Termasuk aktif mengikuti kampanye dan iklan yang ada di marketplace.
Menurutnya, dalam membesarkan brand Jiniso ini, Fiona dan timnya telah menyediakan anggaran khusus untuk biaya marketing sebesar 10 persen dari profit setiap bulannya. Dan itu rutin dilakukan setiap bulan dengan demikian brand Jiniso ini makin dikenal oleh masyarakat, terutama kelompok anak muda yang menjadi target marketnya.
Selain itu, Fiona juga benar-benar memperhatikan pelayanan kepada konsumen termasuk garansi pengembalian jika ada cacat. Hal ini ternyata membuat konsumen menjadi lebih loyal bahkan membantu memasarkan dari mulut ke mulut yang pada akhirnya membuat brand Jiniso makin dikenal dan dicintai oleh para pelanggannya.
Dengan makin besarnya brand Jiniso, saat ini dia mampu melakukan pengiriman 6000 potong jeans per hari bahkan 100% kapasitas produksi jeans dari ayahnya yang memiliki 7 rumah produksi, merupakan produk-produk Jiniso seluruhnya.
“Kapasitas produksi kami per hari bisa sampai 6000 potong dan ini membuat biaya produksinya bisa lebih murah sehingga kami dapat menghasilkan produk jeans berkualitas dengan pola yang nyaman dan harga terjangkau di bawah Rp150.000,” ungkapnya.
Bahkan saat ini Jiniso juga menyediakan produksi celana jeans mulai dari ukuran 27 hingga 42 sehingga orang dengan berat badan dan ukuran tubuh berapapun bisa memesan dan menggunakan jeans dari brand Jiniso.
Menurut Fiona ketika bisnis yang digeluti saat ini berada pada kelompok red ocean atau produk massal, maka agar bisa beralih ke blue ocean maka pemilik usaha harus berani mengembangkan brand sendiri yang unik dan terkonsep
Dengan demikian, konsumen akan membeli tidak hanya karena harga yang murah tetapi ada nilai lebih yang dimiliki oleh brand tersebut yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan produk serupa.
“Ketika kami mengembangkan brand Jiniso, maka kami mampu membalikkan posisi dari yang tadinya ada di red ocean kemudian di twist menjadi blue ocean. Ada keunikan dan kelebihan yang membuat konsumen tertarik membelinya. Dan kami tidak sekadar berjualan tetapi berbisnis mengembangkan brand,” ucapnya