Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya varian Omicron ke Indonesia membuat banyak orang pikir-pikir untuk berwisata saat akhir tahun. Ini tips menikmati libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), meski Anda tidak keluar kota.
Menikmati waktu liburan bersama keluarga, teman, maupun orang tersayang sangat dibutuhkan untuk membuat hidup menjadi lebih seimbang di tengah tuntutan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang terkadang membuat stres.
Apalagi, banyak energi negatif yang membebani pikiran, tubuh, dan jiwa selama pandemi Covid-19. Libur Nataru biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke luar kota bersama keluarga dan orang-orang tersayang.
Namun, dengan adanya sejumlah pembatasan dan masuknya varian Omicron ke Indonesia maka aktivitas masyarakat untuk berlibur atau berwisata sedikit terhambat dan banyak yang memilih untuk menikmati masa libur di dalam kota.
Psikolog dari Enlightmind Nirmala Ika Kusumaningrum mengatakan berlibur atau beristirahat sejenak dari kesibukan sehari-hari sebetulnya tidak harus menunggu waktu libur panjang.
"Bagi sebagian orang berlibur pun tidak harus pergi ke luar kota, tempat rekreasi atau wisata hiburan. Liburan di rumah tetap menyenangkan bisa melupakan kesibukan dan tidak harus mengerjakan tugas-tugas harian sudah baik untuk menyeimbangkan hidup," ujarnya, Kamis (16/12/2021).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan saat menikmati waktu libur di rumah mulai dari berolahraga, merawat diri, bercengkrama bersama keluarga, menyalurkan hobi, hingga menonton film kesayangan.
Selain di rumah, bisa juga menikmati masa liburan dengan nongkrong atau hangout di cafe bersama teman-teman
“Namanya manusia pasti butuh liburan dan hiburan untuk refreshing dan membalance hidupnya. Karena orang tidak bisa disuruh terus bekerja atau dalam kondisi tegang, perlu adanya rileks dan fase break,” ujarnya.
Selain itu, bagi yang tidak bisa ke luar kota saat libur Nataru sebetulnya banyak aktivitas yang bisa dilakukan dengan berlibur menikmati lokasi wisata, hiburan atau pusat perbelanjaan yang ada di dalam kotanya, asalkan benar-benar mematuhi aturan dan prokes yang sudah ditetapkan.
“Orang tetap butuh menikmati masa libur perayaan Nataru sebab ketika sudah terlalu penat mau diimbau bagaimanapun tetap nggak berpengaruh, makanya yang dibutuhkan pengetatan prokes dan aturan yang harus dijaga. Jangan ketika sudah penuh, dipaksa untuk tetap masuk,” tuturnya.