Ilustrasi Covid-19 varian Omicron/DW.com
Health

4 Sifat Covid-19 Varian Omicron yang Mengkhawatirkan

Newswire
Sabtu, 18 Desember 2021 - 16:54
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Amin Soebandrio, menyebut ada empat sifat yang sejauh ini dikhawatirkan dari Covid-19 varian Omicron.

Dua yang pertama adalah kemampuan menularnya yang lebih cepat dan kemungkinan tak terdeteksi pemeriksaan PCR.

Sifat pertama diduga berdasarkan penyebaran yang sudah terjadi di beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Inggris. Sementara yang kedua, menurut temuan jenis mutasi yang berbeda yang dialami sebagian virus varian Omicron itu yang dikenal sebagai fenomena S Gene Target Failure (SGTF).

Lalu, sifat ketiga adalah tidak adanya perbedaan gejala klinis yang menonjol dari infeksi varian lain yang sudah dikenal sebelumnya, bahkan gejala klinis sebagian besar pasiennya tergolong ringan.

Sifat keempat, yakni adanya kemungkinan varian tersebut lolos dari antibodi, baik yang berasal dari vaksinasi, terapi atau obat, maupun infeksi alami.

Kemungkinan tersebut terkait dengan besarnya jumlah temuan mutasi yang ditemukan di bagian protein paku si virus.

Selama ini bagian protein itulah yang menjadi rujukan banyak pengembangan vaksin yang sudah dilakukan. Jika varian Omicron memiliki protein paku yang berbeda, tentu efikasi vaksin yang sudah ada bisa terpengaruh.

"Itu empat sifat yang dikhawatirkan ada di Omicron ini," kata Amin, dikutip pada Sabtu (18/12/2021).

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman itu pun menekankan bahwa siapapun tidak bisa membedakan varian virus mana yang sedang beredar di lingkungan masing-masing. Varian itu, kata Amin, hanya bisa diketahui jika dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Oleh karena itu, ia menekankan apapun varian dari virus penyebab Covid-19 termasuk varian Omicron, upaya yang harus dilakukan adalah sama: protokol kesehatan, 3T (pengujian, pelacakan kontak, dan pengobatan), dan vaksinasi Covid-19.

"Protokol kesehatan harus dilakukan secara konsisten, terus menerus, tidak boleh kendor," tuturnya.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro