Bisnis.com, JAKARTA - Virus Corona varian Omicron telah masuk ke Indonesia. Setidaknya ada tiga kasus yang sudah terdeteksi. Virus ini 70 persen lebih rendah dibanding varian Delta untuk menimbulkan gejala berat.
Dokter Adam Prabata menyebut bahwa berdasarkan penelitian awal di Afrika Selatan, orang yang terkena varian Omicron memiliki peluang lebih rendah untuk mengalami sakit berat dibandingkan Delta.Namun, hingga saat ini tingkat keparahan tersebut masih jadi perdebatan.
"Tujuh puluh persen lebih rendah kemungkinan terjadinya Covid-19 berat akibat varian Omicron dibandingkan varian Delta," kata Adam dikutip dari akun Instagram-nya @adamprabata, Rabu (22/12/2021).
Adam juga menulis, dari penelitian di Afrika Selatan, kemungkinan pengidap varian Omicron untuk dirawat di rumah saki lebih rendah 80 persen dibanding varian lainnya.
Dia menjelaskan penurunan risiko rawat inap bagi orang yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron lantaran imunitas populasi di Afrika Selatan sudah tinggi.
Tingginya tingkat imunitas itu bisa jadi karena dua hal. Pertama, banyak kasus infeksi alami dan reinfeksi. Kedua, vaksninasi Covid-19.
Namun, Adam mengingatkan, penelitian tersebut baru data awal dan bisa saja ada hasil berbeda dengan penelitian berskala besar.
"Derajat penyakit yang lebih ringan dengan kecepatan penularan yang lebih tinggi, tetap berisiko menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 dan jumlah absolut kasus berat dan meninggal dunia," ucap Adam.