Bisnis.com, JAKARTA - Dalam hubungan, ada kalanya salah satu pihak terlihat lebih posesif dan memicu rasa tidak nyaman.
Sebenarnya, sikap posesif itu bisa dipicu karena rasa insecure seseorang, atau ketika dia merasa diabaikan.
Melansir Indiastudychannel, ada beberapa penyebab rasa posesif dalam hubungan sebagai berikut :
Apa penyebab sikap posesif?
1. Terlalu Mengandalkan
Biasanya, terlalu banyak mengandalkan seseorang atau menghabiskan terlalu banyak waktu pada pikiran orang tertentu menyebabkan seseorang menjadi posesif atau mungkin menanam benih posesif dalam hati seseorang.
2. Kurangnya ruang
Setiap orang membutuhkan ruang dalam hidupnya dan tidak seorang pun boleh masuk ke dalam ruang terbatas itu. Jika seseorang melakukannya maka pasti itu hanya akan merusak hubungan dalam jangka panjang.
3. Insecure
Ketika seseorang menjadi posesif secara alami maka dia juga meragukan hubungannya. Dia merasa tidak aman dan melakukan hal-hal yang harus dihindari. Ini lebih lanjut membagi hubungan menjadi beberapa bagian.
4. Keinginan
Keinginan juga mengarah pada sifat posesif dan manusia pada dasarnya memiliki elemen ini sejak lahir. Keinginan tidak memiliki akhir dan semakin banyak keinginan, semakin dia menjadi posesif. Ini menambahkan bahan bakar ke api.
5. Ketakutan tersembunyi
Kepemilikan juga bisa disebabkan oleh ketakutan tersembunyi yang tidak diketahui di dalam pikiran. Misalnya, ketakutan akan kehilangan seseorang yang istimewa dari hidupnya membuat dia memiliki sifat posesif.
6. Kurangnya kepercayaan
Kurangnya kepercayaan dalam hubungan apa pun dapat menyebabkan sikap posesif. Namun di sini kepercayaan dan cinta berbanding terbalik karena tidak perlu jika seseorang mencintai orang lain dia juga mempercayainya. Mungkin dua orang bisa saling mencintai tapi itu tidak berarti mereka saling percaya. Perasaan ini bisa menyebabkan posesif.
Cara menyembuhkan rasa tidak aman.
Melansir Mindbodywell, penyembuhan sikap posesif terjadi ketika Anda belajar mencintai diri sendiri dengan belajar bagaimana bertanggung jawab atas perasaan Anda sendiri, bagaimana mendefinisikan nilai Anda sendiri, dan bagaimana membawa kedamaian dan kegembiraan batin bagi diri Anda sendiri.
Jika Anda benar-benar melihat esensi indah Anda sendiri, Anda tidak akan pernah terancam oleh orang lain. Anda akan tahu bahwa pasangan Anda menyukai esensi Anda yang luar biasa dan merasa terhubung dengan siapa Anda sebenarnya.
Masalahnya adalah kebanyakan orang telah kehilangan kontak dengan diri mereka yang sebenarnya dan berpikir bahwa mereka adalah diri mereka yang terluka oleh ego, yang bukan merupakan aspek yang menyenangkan dari kita. Kita kehilangan kontak dengan diri kita yang sebenarnya ketika orang tua atau pengasuh kita tidak dapat melihat dan menghargai kita karena mereka tidak pernah belajar untuk melihat dan menghargai diri mereka sendiri.
Kita tidak dapat melihat esensi jiwa kita yang sebenarnya melalui mata yang terdistorsi dari diri kita yang terluka oleh ego. Dan jika kita menolak dan meninggalkan diri kita sendiri, kita tidak menerima dan mempercayai refleksi orang lain.
Jadi bagaimana kita menjadi aman secara batiniah? Dengan belajar melihat esensi jiwa kita melalui mata diri kita yang lebih tinggi, kekuatan kita yang lebih tinggi. Kita semua harus belajar bagaimana terhubung dengan diri kita yang lebih tinggi sehingga kita dapat melihat, menilai, dan mendefinisikan harga diri kita sendiri.
Ketika Anda belajar melakukan ini, Anda tidak akan lagi diancam oleh orang lain dan tidak lagi berusaha mengendalikan pasangan Anda dengan perilaku posesif Anda. Sebaliknya, dengan belajar mencintai diri sendiri, Anda akan dapat mendukung pasangan Anda dalam melakukan apa yang membuat mereka senang, dan Anda akan dapat berbagi cinta dan keintiman dengan pasangan Anda, alih-alih selalu berusaha mendapatkan cinta.