Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Covid-19 CoronaVac , Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax telah resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk booster Covid-19 pada Senin (10/1).
Pemberian izin tersebut tentunya sudah melalui serangkaian proses evaluasi bersama para ahli yakni Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan ITAGI.
Selain kelima vaksin tersebut, beberapa vaksin lain juga sedang melalui proses evaluasi, sebelum akhirnya mendapatkan EUA untuk booster Covid-19.
Vaksin booster Covid-19 ini nantinya akan diprioritaskan untuk populasi yang berisiko tinggi yaitu orang lanjut usia (lansia), tenaga kesehatan, dan pengidap komorbid.
Berikut efek samping dari kelima vaksin booster Covid-19.
1. CoronaVac PT Bio Farma
Berdasarkan hasil uji klinik yang disampaikan oleh Kepala Badan POM Penny K Lukito pada konferensi pers Vaksin Covid-19 Dosis Booster/Lanjutan, Senin (10/1), vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma ini menimbulkan reaksi lokal atau efek samping seperti nyeri ditempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam, umumnya dengan tingkat keparahan di grade 1-2.
Imunogenitas menunjukkan bahwa peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa.
2. Pfizer
Sama seperti CoronaVac, Pfizer juga menimbulkan reaksi lokal seperti nyeri ditempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan tingkat keparahan grade 1-2. Imunogenitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sebesar 3,3 kali.
3. AstraZeneca
Menurut laporan, efek sampingnya bersifat ringan dan sedang, yakni 55 persen ringan dan 37 persen sedang. Adapun imunogenitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi dari 1.792 menjadi 3.700 an, sekitar 3,5 kali.
4. Moderna
Sebagai booster heterolog, Moderna ditujukan untuk vaksin AstaZeneca, Pfizer dan J&J dengan dosis setengah. Secara umum, keamanan vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2. Efek samping yang sering timbul dari vaksin ini antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan menggigil.
5. Zifivax
Imunogenitas dari vaksin rekombinan ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac / Sinopharm. Adapun efek samping lokal yang paling sering terjadi adalah timbul nyeri pada tempat suntikan, sementara efek sistemik yang paling sering terjadi adalah sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otor, batuk, mual, dan diare, dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.