Ilustrasi petugas mengambil vaksin dosis ketiga atau vaksin booster/Kemenkes RI
Health

Peneliti Ungkap Efek Samping Booster Sinovac

Newswire
Minggu, 16 Januari 2022 - 16:35
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Booster atau dosis ketiga menggunakan vaksin CoronaVac atau Sinovac dikatakan mampu meningkatkan titer antibodi seseorang tanpa menimbulkan efek yang merugikan.

Peneliti di National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Indonesia, Ririn Ramadhany mengatakan, dalam studi itu, para peneliti melibatkan para partisipan yang belum terkena Covid-19. Mereka mengambil sampel dua kali, yakni sebelum para peserta studi mendapatkan booster dan satu bulan setelah mereka mendapatkan dosis ketiga.

Peneliti lalu membandingan tingkat antibodi peserta dan menemukan peningkatan titer antibodi hingga 7,8 kali pada booster homolog dengan Sinovac.

Hasil studi memperlihatkan, tidak ada ada perbedaan signifikan untuk interval kurang dari enam bulan atau lebih dari enam bulan antara suntikan kedua dan ketiga.

Begitu juga titer antibodi berdasarkan kelompok usia, walaupun pada populasi usia lansia atau lebih dari 60 tahun, hasilnya rata-rata lebih rendah dibandingkan kelompok usia lain.

"Beberapa bulan setelah vaksin kedua mereka masih memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Interval dosis kedua dan ketiga berkisar antar 1,5-9,5 bulan. Median antibodi sebelum booster sekitar 400," ucap Ririn dalam sebuah webinar yang membahas seputar penanganan Covid-19, Minggu (16/1/2022).

Lalu, dari sisi reaksi usai penyuntikan, Ririn mengatakan para peserta tidak melaporkan efek yang merugikan. Umumnya, mereka hanya merasakan rasa nyeri di daerah bekas penyuntikan.

Sementara itu, terkait interval pemberian dosis ketiga sejak dosis kedua diberikan, peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Raph Hamers menuturkan, ada perbedaan antara respon imun antara interval yang lebih lama dan lebih cepat.

Hal ini berdasarkan hasil uji coba booster fase kedua yang dilakukan pihak Sinovac di Tiongkok yang membandingkan peningkatan pada dua atau delapan bulan setelah dosis kedua.

Hasil uji memperlihatkan, interval delapan bulan memberikan respon imun yang lebih kuat ketimbang interval dua bulan. Jadi, secara umum booster diyakini paling efektif dengan interval yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro