Bisnis.com, JAKARTA– Bagi sebagian besar ibu, mampu memproduksi air susu ibu (ASI) untuk bayinya merupakan hal yang amat disyukuri. Pasalnya, ASI memiliki segudang kandungan untuk mendukung tumbuh kembang sang buah hati.
Manfaat ASI antaranya lain meningkatkan antibodi, hormones, anti-virus, anti-alergi, anti-parasite, enzim, lemak, vitamin, mineral, karbohidrat, protein, DHA/ARA, air, dan lainnya.
Banyaknya manfaat ASI mendorong para ibu untuk meningkatkan produksi ASI, salah satunya dengan mengkonsumsi ASI booster. Saat ini di pasaran, terdapat banyak produk ASI booster yang ditawarkan mulai dari suplemen, susu hingga kue.
Secara umum, ASI booster dibagi berdasarkan dua kategori yakni obat-obatan dan herbal. ASI booster jenis obat semestinya tidak dikonsumsi tanpa anjuran dokter, sementara ASI booster jenis herbal, bisa dikonsumsi dan mudah ditawarkan di pasaran.
Salah satu kandungan penting yang terdapat dalam ASI booster adalah ekstrak fenugreek, atau lebih dikenal sebagai kelabat di Indonesia. Kelabat memiliki zat phytoestrogen, sebuah zat yang serupa dengan hormon estrogen pada tubuh wanita.
Estrogen merupakan hormon untuk meningkatkan produksi ASI dengan cara menaikkan produksi hormon prolaktin di otak. Karena phytoestrogen memiliki sifat yang sama dengan hormon estrogen, maka zat ini juga dapat bekerja pada reseptor hormon estrogen yang pada akhirnya meningkatkan produksi ASI.
Salah satu produk ASI booster yang menggunakan ekstrak kelabat ialah CALSI, ASI booster. Menurut Owner CALSI, Oky Setiawan, fenugreek pada CALSI memiliki manfaat lain yakni menstabilkan gula darah, menjaga kesehatan jantung, mencegah terjadinya infeksi, dan membantu menjaga berat badan.
Oky menuturkan CALSI ASI booster ditawarkan dengan rasa dark cokelat. Selain berbagai manfaat, CALSI juga diklaim dapat menenangkan (anti depresi) dan menurunkan kolesterol atau tidak membuat gemuk.
“CALSI adalah ASI booster yang berguna untuk menambah jumlah ASI pada ibu menyusui dan membuat ASI lebih kental dan pekat. CALSI tidak menimbulkan efek samping dan ketergantungan karena terbuat dari bahan-bahan alami,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (27/1/2022).
Sebagai catatan, ASI diberikan kepada bayi sejak dilahirkan hingga usia 6 bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Hal ini juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Tantangannya, tidak semua ibu beruntung memiliki produktivitas ASI. Jika sudah demikian, biasanya ibu akan beralih ke susu formula untuk menyeimbangkan kebutuhan si buah hati.
Meskipun disebut sebagai susu pengganti ASI yang diformulasikan khusus untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan, tetapi susu formula tidak dapat menggantikan kualitas ASI.