Anak Sakit/boldsky.com
Health

Apa Itu Batuk Croup yang Ditemukan Pada Anak-anak yang Terkena Omicron

Newswire
Senin, 14 Februari 2022 - 16:09
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Penularan Covid-19 jenis Omicron terus mengalami peningkatan dari hari ke hari.

Meskipun disebut tak seberbahaya varian Delta, Omicron ternyata menunjukkan gejala yang unik. Gejala tersebut berupa batuk croup, yang biasa ditemukan pada pasien anak-anak.

Seorang peneliti bernama Dokter Ashley Keilman mengatakan bahwa dia dan beberapa dokter lain melihat lebih banyak pasien dengan batuk croup pada Januari lalu.

“Ini sesuatu yang tidak ditemukan selama fase awal lonjakan Covid sebelumnya,” kata dia.

Keilman, penulis sebuah studi yang belum terbit di jurnal, menemukan 401 anak di instalasi gawat darurat dengan diagnosis croup selama lonjakan kasus Delta dan 107 selama Omicron.

Namun, selama gelombang Omicron, pasien croup lebih banyak yang juga Covid-19. Perbadingannya, hanya 2,8 persen kasus croup dinyatakan positif selama Delta, dibandingkan 48,2 persen selama Omicron.

Croup ini sering disebabkan oleh virus pernapasan parainfluenza.

Dari catatan Mayo Clinic, croup mengacu pada infeksi saluran napas bagian atas, yang membuat pernapasan terhalang dan menyebabkan batuk menggonggong yang khas.

Batuk ini rentan ditemukan pada anak-anak karena anak-anak memiliki saluran udara yang lebih kecil daripada orang dewasa.

Pembengkakan di kotak suara (laring), tenggorokan (trakea), dan saluran bronkial (bronkus) ini menyebabkan anak mengalami batuk khas yang keras, terdengar seperti anjing laut yang menggonggong.
Ketika anak bernapas, sering juga terdengar seperti suara siulan bernada tinggi yang dikenal sebagai stridor.

Dalam beberapa kasus, penyakit ini tidak serius gejalanya bisa hilang setelah sekitar lima hari dengan perawatan di rumah. Tetapi bagi sebagian anak lainnya, gejalanya tidak hilang hanya dengan perawatan di rumah.

Rekan Keilman, Indi Trehan, mengatakan bahwa Omicron diketahui sebagai penyakit pernapasan bagian atas, bukan saluran napas bagian bawah (paru-paru).

Karena itu, orang-orang menganggapnya hanya sebagai virus flu yang bukan masalah besar.

“Tapi saya pikir apa yang kami lihat adalah jenis infeksi saluran pernapasan atas, infeksi virus, croup adalah salah yang paling parah dan bisa membuat anak-anak dirawat di ICU," kata dokter spesialis penyakit menular dan virologi dan pengobatan darurat di Seattle Children’s itu.

Hal paling menakutkan dari batuk ini adalah anak jadi kesulitan bahkan tidak dapat bernapas. Jadi, dia menganggap ini adalah sinyal awal bahwa Omicron cukup mengkhawatirkan bagi anak-anak.

Studi sebelumnya menyebutkan bahwa 2,4 persen anak-anak berusia 13 tahun ke bawah yang dirawat di rumah sakit di satu wilayah Afrika Selatan karena Covid-19 varian Omicron juga memiliki diagnosis croup.

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro