Bisnis.com, JAKARTA - Setelah dua bulan menyebabkan jutaan kasus di dunia, terungkap empat alasan yang menyebabkan Omicron sangat menular.
Dikutip dari@pandemictalks, Jumat (11/3/2022), berikut empat alasan Covid-19 varian Omicron sangat mudah menular.
Virus Corona varian Omicron dikenal sebagai virus dengan penularan tercepat.
Sebagai contoh, seorang penderita campak dapat menularkan kepada 15 orang dalam tempo 12 hari. Seperti diketahui, campak adalah penyakit sangat menular.
Adapun, seorang pasien Omicron bisa menularkan kepada 6 orang dalam 4 hari. Lalu, 36 kasus dalam 8 hari, dan 216 kasus pada hari ke-12. Mengapa begitu cepat penularannya?
1. Omicron sangat lihai menyamar
Omicron lebih mudah bersembunyi di dalam tubuh karena memiliki banyak mutasi, sehingga tidak smeua antibody tidak mengenalinya. Hal ini menyebabkan, Omicon lebih mudah mungkin menyebabkan reinfeksi.
Bila vairan Alpha dan Delta memiliki 1 hingga 2 mutasi, maka Omicron memiliki 15 mutasi pada receptor binding domain (RBD), bagian virus yang dikenali antibody.
2. Protein spike Omicron lebih stabil, sehingga lebih mudah masuk ke sel inang
Mutasi pada argini-493, serin-496, dan arginin 498 pada protein spike Omicron membuat varian ini lebih efisien menginfeksi manusia.
Mudahnya virus masuk ke sel inang membuat varian ini lebih efisien memperbanyak dirinya sendiri dan lebih mudah menular dibandingkan varian-varian sebelumnya.
3. Omicron berkembangbiak di saluran pernapasan, sehingga lebih mudah menular
Varian Covid-19 lain masuk ke sel inang berkaitan dengan dua protein ACE2 dan TMPRSS2. Kemudian, varian lain menginfeksi dan memperbanyak diri pada sel paru.
Namun, Omicron masuk ke sel inang tanpa TMPRSS2 dan membentuk endosom. Selain itu, Omicron menginfeksi saluran pernapasan udara di atas paru, bagian sel yang tidak banyak mengandung protein TMPRSS2.
4. Pertahanan Omicron melemah
Perubahan pada Omicron tidak membantu membuat varian lain lebih menular. Perubahan itu justru melemahkan Omicron, dan mencegahnya menyebar ke organ lain seperti paru.
Berbeda dari varian Delta yang lihai bersembunyi dari respon imun interferon sel inang, kehadiran Omicron malah mengaktifkan sinyal interferon dan memangil sistem imun.
Perubahan inilah yang memungkinkan Omicron tidak menimbulkan gejala separah Delta pada kebanyakan orang, namun dapat menimbulkan gejala berat pada beberapa kelompok.