Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya menggenjot program vaksinasi booster Covid-19 sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah keengganan masyarakat untuk booster lantaran ragu dengan efektivitas atau kemanjuran vaksin booster tersebut.
Bagi masyarakat yang telah menerima vaksin Sinovac dalam vaksinasi primer, dapat dilanjutkan dengan vaksinasi booster dengan pilihan jenis vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca, serta Moderna.
Berikut ini adalah rangkuman efektivitas setiap vaksin booster diatas terhadap pengurangan dampak fatal jika seseorang terpapar Covid-19 yang diunggah oleh dokter Adamprabata melalui akun instagram pribadinya @adamprabata, Selasa (22/3/2022):
Vaksin Sinovac
- Mencegah Covid-19 bergejala: 74 persen
- Mencegah rawat inap akibat Covid-19: 81 persen
- Mencegah masuk ICU akibat Covid-19: 85 persen
Vaksin Pfizer
- Mencegah Covid-19 bergejala: 95 persen
- Mencegah rawat inap akibat Covid-19: 91 persen
- Mencegah masuk ICU akibat Covid-19: 93 persen
Vaksin AstraZeneca
Mencegah Covid-19 bergejala: 94 persen
- Mencegah rawat inap akibat Covid-19: 97 persen
- Mencegah masuk ICU akibat Covid-19: 99 persen
Sementara itu, untuk vaksin booster Moderna disebutkan akan meningkatkan antibodi penerimanya hingga 9,3 kali lebih tinggi terhitung setelah 28 hari pasca-booster.
Data-data tersebut merupakan efektivitas booster sebelum varian Omicron merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.