Bisnis.com, SOLO - Tak sedikit masyarakat yang terbiasa langsung kembali tidur setelah makan sahur saat akan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Namun, tahukah Anda, kebiasaan tersebut sebetulnya tidak baik dan bahkan berbahaya bagi kesehatan tubuh, lho?
Menurut ahli gastroenterologi Christine Lee, sistem pencernaan perlu setidaknya 80 menit hingga empat jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.
Ia pun menjelaskan, makanan biasanya berada di perut selama 40-120 menit. Lalu, makanan membutuhkan waktu tambahan sekitar 40-120 menit untuk proses pencernaan di usus halus.
Sementara ketika kita tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara, kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Itu artinya, makanan pun tidak bisa diproses oleh sistem pencernaan dengan sempurna dan justru tertimbun di dalam perut.
Dalam jangka panjang, hal itu bisa membuat lemak tubuh semakin menumpuk dan risiko obesitas pun meningkat.
Di sisi lain, akibat lama dan tidak tecernanya makanan dengan baik, lambung secara otomatis akan meningkatkan produksi asam lambung.
Nah, jika asam lambung terlalu tinggi, maka lapisan dinding kerongkongan pun bisa terkikis dan luka. Akibatnya, Anda akan merasa nyeri pada ulu hati dan perih pada dada hingga tenggorokan.
Selain itu, timbunan makanan dalam perut yang tak kunjung dicerna juga bisa menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar, sehingga perut terasa kembung dan begitu penuh.