Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan lonjakan kasus hepatitis akut pada anak-anak di beberapa negara. Asal-muasal penyakit ini pun masih misterius, karena penyakit tersebut bukan disebabkan Virus Hepatitis, melainkan Adenovirus.
Dikutip dari @pandemictalks, Senin (25/4/2022), ada 169 kasus hepatitis akut (radang hati), ditemukan pada anak-anak di 12 negara, yaitu: Inggris, Amerika Serikat (AS), Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Rumania, Belgia.
Kebanyakan anak yang harus dirawat di rumah sakit (RS) terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Bahkan, 17 orang memerlukan transplantasi hati dan setidaknya seorang anak meninggal.
Walaupun belum diketahui secara pasti penyebabnya, diduga Adenovirus penyakit wabah tersebut.
Dikutip dari halodoc.com, adenovirus adalah kelompok virus yang menyebabkan infeksi mata, paru, usus, dan saluran napas.
Kabar buruknya, virus penyebab penyakit ini ternyata lebih sering menyerang anak-anak. Cara penularan adenovirus juga dikenal sangat cepat dan mudah.
Baca Juga IDI Pecat Dokter Terawan, Begini Reaksi Panglima TNI Andika Perkasa saat Bertemu Ketum IDI |
---|
Belum diketahui, apakah ada mutasi virus perubahan genetik pada virus itu yang membuatnya lebih mudah menyebabkan radang hati. Untuk mencegah infeksi, orangtua diharapkan memperhatikan gaya hidup sehat, dan bersih di rumah.
Selain itu, perlu diwaspadai tanda-tanda hepatitis akut pada anak: warna urine gelap, kulit gatal, nyeri otot, nafsu makan hilang.
“Jika menemukan gejala tersebut pada anak, segera konsolidasikan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Walaupun belum ditemukan di Indonesia, tidak salahnya orangtua tetap waspada ya. Cara pencegahan terbaiknya adalah menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, khususnya rajin mencuci tangan.