Ayam Betutu/Istimewa
Kuliner

Menilik Potensi Kuliner Bali Mendunia

Dewi Andriani
Sabtu, 18 Juni 2022 - 15:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bali selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan. Keindahan alam yang memanjakan mata serta keragaman budaya yang dimiliki, telah menjadi magnet yang berhasil menarik minat masyarakat untuk berlibur ke Pulau Dewata ini.

Di samping budaya dan destinasi yang menarik, Bali juga memiliki ragam kuliner yang menggugah selera. Dengan cita rasa otentik Bali yang kaya akan bumbu rempah tradisional, membuat kulinernya selalu memiliki tempat spesial di hati para pecinta masakan nusantara.

Cita rasa yang lezat dan gurih tersebut tidak lepas dari penggunaan bahan dasar bumbu khas Bali yang dikenal dengan base genep, terdiri dari 15 macam bumbu, baik bumbu basah maupun bumbu kering dengan proses pemasakan yang panjang.

Bahkan, beberapa di antaranya merupakan menu-menu legendaris peninggalan kerajaan kuno Bali yang bisa ditarik ke belakang hingga abad ke-17 masehi. Salah satu menu spesial yang menjadi warisan masyarakat Bali adalah bebek timbungan.

Menu spesial yang menjadi hidangan khas raja-raja Bali tersebut, saat ini masih langka dan jarang terdengar namanya sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin menikmatinya, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga mancanegara.

Selain bebek timbungan, kuliner khas Bali lainnya yang cukup popular adalah Ayam Betutu Gilimanuk yang dihidangkan dengan plecing kangkung dan sambal matah, Sate Lilit, Sate Plecing, hingga Ayam Suwir Klungkung.

Dengan keragaman kuliner yang lezat dan kaya akan rasa tersebut, bisa menjadi potensi bagi industri kuliner Bali untuk mendunia dan dikenal di mancanegara. Apalagi nama Bali sendiri sudah sangat popular dan menjadi ikon global destinasi pariwisata.

Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan saat ini sudah banyak restoran kuliner khas Bali yang berkelas sehingga bisa menampilkan sajian tersebut secara nasional maupun internasional.

“Saat ini kami juga akan berfokus mengenalkan Bali sebagai tujuan kuliner di samping wellnes-nya karena saat ini di Bali makin banyak bermunculan street food makanan dari Vietnam, Kamboja, atau thailand dan itu enak-enak semua. Ini yang menjadi tantangan buat kita lebih mengenalkan kuliner Bali pada para turis,” ujarnya saat Grand Opening Restoran Bali Timbungan di Sarinah beberapa waktu lalu.

Salah satu restoran khas Bali yang siap memperkenalkan menu-menu khas Bali secara lebih luas adalah Bali Timbungan yang semula bernama Bebek Timbungan The Luwus dengan mengusung ciri khas Balinese Heritage Cuisine.

Nama Bebek Timbungan dihadirkan karena awalnya sang pemilik, Billy Hartono Salim memang ingin menghadirkan kembali menu legendaris yang terbilang cukup langka tetapi sudah tidak asing dikalangan masyarakat Bali yaitu bebek timbungan.

Awalnya, restoran ini hanya ada di Bali yakni di Secret Garden Village dan Sunset Road Kuta. Namun, banyaknya respons positif dari para penggemar kuliner Bali tidak hanya yang ada di sana tetapi juga di ibu kota membuat sang pemilik memberanikan diri ekspansi keJakarta dan resmi mengganti namanya menjadi Bali Timbungan.

Tak hanya menghadirkan menu otentik, Bali Timbungan juga berupaya melestarikan tradisi megibung, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan.

Menu Megibung disajikan dalam satu wadah Dulang Bali beralas  daun pisang. Suguhan terdiri dari aneka ragam masakan khas Pulau Dewata yaitu; Bebek Timbungan, Ayam Suwir Klungkung, Sate Lilit Ikan Karangasem, Sate Bawah Pohon Jambu, Kerang Bumbu Kedonganan, Sudang Lepet Singaraja, Cumi Goreng, Udang Goreng, Urab Paku, Sup Sari Segara, hingga Bakwan Jagung.

Sementara itu, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – PPPA berharap kuliner Bali ini bisa menjadi seperti halnya masakan Padang yang tidak hanya dikenal di seantero nusantara tetapi juga dapat mendunia.

Senada disampaikan oleh Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf yang berharap akan banyak restoran khas Bali yang hadir di luar negeri.

“Restoran yang membawa cita rasa khas Indonesia dan Bali itu akan gampang dijual. Yuk sama-sama kita konsepkan agar restoran Bali ini bisa ada di luar negeri,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia memang terus mendorong agar industri kuliner nasional dapat lebih dikenal di mancanegara melalui program “Indonesia Spice Up The World” (ISUTW), salah satunya adalah kuliner khas Bali.

Menparekraf Sandiaga Uno optimistis kuliner Bali bisa menjadi unggulan karena selama ini nama Bali sudah sangat dikenal di kancah internasional dan menjadi ikon global destinasi pariwisata.

“Kita memiliki keberagaman seperti masakan khas Bali ini yang bisa menjadi gastronomi destinasi yang diunggulkan untuk kebangkitan industri kuliner kita,” ucapnya.

Meski demikian, diakui olehnya masih ada tantangan yang harus dihadapi saat akan membawa kuliner Bali ke kancah dunia. Salah satunya yakni belum tersedianya bumbu atau rempah khas nusantara di pasar-pasar utama luar negeri. Apalagi menu khas Bali membutuhkan aneka rempah yang dikenal dengan base genep.

“Di sini kita bisa melihat Bali memiliki potensi untuk menjadi hub atau pusat agar bumbu atau rempah dapat dikemas dan dikirim ke luar negeri untuk mendukung program ISUTW,” ujarnya

Sebagai informasi, ISUTW merupakan program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga untuk mengupayakan peningkatan pemasaran produk bumbu atau pangan olah dan rempah Indonesia di sejumlah negara potensial

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro