Fakta-fakta Covid Omicron BA.2.75 yang Diduga Sudah Masuk Indonesia
Health

Fakta-fakta Covid Omicron BA.2.75 yang Diduga Sudah Masuk Indonesia

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 17 Juli 2022 - 13:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, para peneliti telah menemukan varian COVID-19 baru yang disebut 'Centaurus'.

Ini adalah satu lagi subvarian Omicron yang berasal dari India, dimana dalam beberapa hari terakhir varian BA.2.75 mencatatkan tingkat transmisi yang jauh lebih tinggi dari versi saat ini.

Studi ini masih dalam tahap awal dan sejauh ini, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tertular penyakit itu menyebabkan gejala serius atau risiko infeksi parah.

Apa yang mereka katakan adalah bahwa itu dapat menyebar ke orang yang sudah memiliki virus.

Subvarian baru ini pertama kali terdeteksi di India pada awal Juni, tetapi baru pada 30 Juni ahli virologi Tom Peacock dari Departemen Penyakit Menular di Imperial College London meresmikannya dengan nama Centaurus.

Selain itu, Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan seperti dilansir dari Marca, mutasi varian ini memungkinkan akses ke sel-sel sehat organisme, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa ia memiliki kapasitas penularan yang lebih besar dan mampu untuk menghindari kekebalan sebelumnya dengan lebih mudah".

Terlepas dari pernyataan ini, WHO mendesak agar berhati-hati dan menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui apakah itu varian yang lebih berbahaya daripada yang lain.

Namun, mereka meminta hal tersebut tidak boleh diabaikan, karena meski sebagian besar kasus varian baru ini tercatat di India, negara lain seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris sudah peringatan kehadirannya.

Gejala varian omicron BA.275

Gejala penuh dari subvarian ini belum diketahui. Pada prinsipnya, gejalanya akan mirip dengan varian omicron lainnya - demam, kelelahan, sakit kepala, batuk, sakit kepala, dan pilek.

Namun, tanda-tanda baru seperti kehilangan penciuman (anosmia), kehilangan rasa (ageusia), muntah dan diare telah terdeteksi pada subvarian omicron BA.4 dan BA.5 terbaru.

Sebelumnya, dikutip dari Bisnis, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menduga Covid-19 subvarian Omicron BA.2.7.5 yang ditemukan di India pada Mei lalu sudah masuk ke Indonesia.

"Sejauh ini belum ada rilis resmi dari pemerintah, tapi menurut saya mestinya sudah masuk tapi belum terdeteksi," kata Masdalina saat dihubungi, Minggu (17/7/2022).

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro