Bisnis.com, JAKARTA - Pakaian dari pasangan selebritis, Jess No Limit dan Sisca Kohl saat lamaran membuat salah fokus warganet. Pasalnya, pasangan ini mengenakan pakaian couple batik yang sederhana di tengah momen lamarannya.
Lantas, apa motif dan maknanya dalam pakaian Jess No Limit dan Sisca Kohl?
Terlihat dalam pakaian batik yang dikenakan Jess dan Sisca ini bermotif burung hong atau fenghuang dan bunga yang mekar dengan warna cokelat terang diduga asal Cirebon dan Pekalongan.
Dilansir symbolsage.com, pada Jumat (26/8/2022), menurut literatur Konfusian Cina Li Chi, burung fenghuang adalah salah satu dari empat makhluk suci yang mengatur kuadran surga.
Burung ini juga disebut sebagai "The Vermilion Bird of the South,” karena burung ini menguasai selatan dan selalu dikaitkan dengan matahari, elemen api, dan musim panas.
Fenghuang dianggap sebagai simbol kedamaian dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok:
1. Kedamaian dan Kemakmuran
Dalam budaya Tiongkok, kemunculan fenghuang dianggap sebagai pertanda yang sangat baik, menandakan awal dari era baru yang penuh dengan kedamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan.
2. Keseimbangan dan Harmoni
Burung hong ini sering dianggap menandakan elemen pria dan wanita, yang mewakili keseimbangan dan harmoni di alam semesta.
3. Representasi Kebajikan Konfusianisme
Dalam teks klasik Cina Shanhaijing , fenghuang menjadi simbol kebajikan Konfusianisme. Bulunya yang berwarna-warni dalam warna hitam, putih, merah, hijau, dan kuning dikatakan mewakili kebajikan kesetiaan, kejujuran, kesopanan, dan keadilan.
Sementara itu, untuk makna bunga dalam sebuah batik yang dikutip dalam sebuah jurnal Universitas Indonesia karya Nanny Sri Lestari, memiliki makna harapan akan keselamatan.
Bagi masyarakat tradisional harapan akan keselamatan, kebahagian dan kesehatan merupakan hal mendasar yang sangat penting serta bunga juga sering dikaitkan dengan keseimbangan alam yang selaras dan serasi.
Dalam sejarahnya, dikutip infobatik.com pada Jumat (26/8/2022) mengapa dalam batik terdapat unsur Tiongkok ini, karena adanya perpindahan perdagangan kala itu di pesisir Cirebon dan Pekalongan sehingga membuat batik ini mengadopsi simbol binatang legenda asal Tiongkok tersebut.