Bisnis.com, JAKARTA - Kasus gangguan ginjal misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menyerang anak di Indonesia masih berlanjut.
Kementerian Kesehatan RI menyebut hingga Jumat (21/10/2022), Menteri Kesehatan RI Budi Gunawan Sadikin menyebut, angka kematian akibat penyakit ini mencapai 133 kasus atau 55 persen.
"Kasus gangguan aki di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55% dari kasus," ungkap Menkes dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Kondisi ini mengalami peningkatan setelah sebelumnya pada Selasa (18/10/2022) lalu, tingkat kematian sebanyak 48 persen.
Sementara itu, total jumlah kasus anak yang terkena gangguan ginjal akut progresif atipikal ini bertambah menjadi 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia, dari semula 20 provinsi.
Data ini merupakan akumulasi kasus yang tercatat dari bulan Januari 2022 hingga 21 Oktober 2022.
Rinciannya pada bulan Januari, ada dua kasus, lalu bertambah kemudian pada bukan maret dengan jumlah yang sama. Terjadi peningkatan kasus pada bulan Mei menjadi 6, sehingga total kasus menjadi 10.
Bulan Juni, terjadi penambahan kasus sebanyak 3 dan 5 pada bulan Juli. Hingga kemudian terjadi peningkatan signifikan pada bulan Agustus sebanyak 36, September 78 dan Oktober masih berjalan, dan hingga (21/10/2022) lalu sebanyak 110 kasus menjadi 241 kasus.