Bisnis.com, JAKARTA - Ginjal memainkan banyak peran penting dalam tubuh, termasuk membuang produk limbah dari darah, menyeimbangkan cairan dan tekanan darah, serta menghilangkan obat-obatan dari tubuh.
Penyakit ginjal yang kini sedang mengintai anak-anak Indonesia, membuat orang tua dan masyarakat lebih peduli dengan kesehatan ginjal mereka.
Beberapa orang mungkin secara genetik cenderung terkena penyakit ginjal, tapi faktor gaya hidup seperti olahraga, diet, merokok, tingkat tekanan darah, dan diabetes juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ginjal kronis (CKD). Bahkan minuman yang Anda nikmati dapat berdampak signifikan pada kesehatan ginjal Anda.
Dan minuman soda, baik untuk diet maupun biasa, adalah salah satu minuman terburuk untuk ginjal Anda.
Kandungan gula dari soda biasa adalah salah satu masalahnya. Menurut sebuah studi tahun 2015, minum lebih dari 4 minuman berkarbonasi manis per minggu dikaitkan dengan peningkatan prevalensi penyakit ginjal kronis. Kandungan gula yang tinggi dalam darah dapat merusak pembuluh darah di ginjal, membuat gula darah tinggi dan diabetes menjadi faktor risiko untuk mengembangkan CKD.
Kandungan gula pekat dalam soda dapat membuat pengelolaan gula darah lebih sulit, dan harus dibatasi bagi mereka yang menderita diabetes atau penyakit ginjal yang ada, dan bahkan individu dengan riwayat keluarga penyakit ginjal harus memperhatikan asupan gula dan kadar gula darah mereka dengan cermat.
Bahan lain yang ditemukan dalam soda biasa dan soda diet, dan terutama soda cola, adalah asam fosfat. Penelitian menunjukkan bahwa minuman cola yang mengandung bahan ini telah dikaitkan dengan perubahan saluran kemih yang memicu batu ginjal, yang meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Rekomendasi saat ini menyatakan bahwa mereka yang menderita batu ginjal atau penyakit ginjal harus menghindari minuman bersoda. Bahkan pada mereka yang tidak memiliki batu ginjal atau penyakit, minum dua atau lebih cola per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis.
Selain itu, pemanis buatan yang ditemukan dalam soda diet tampaknya juga meningkatkan risiko penyakit ginjal. Menurut sebuah studi tahun 2011, minum lebih dari dua porsi soda dengan pemanis buatan per hari dikaitkan dengan peningkatan 2 kali lipat kemungkinan penurunan fungsi ginjal pada wanita.
Aspartam dan sakarin adalah pemanis buatan utama yang digunakan dalam soda diet selama tahun-tahun .
Para peneliti tidak menentukan apakah ada jenis pemanis buatan tertentu yang terkait dengan penurunan ginjal yang dicatat dalam penelitian ini. Karena itu, sebaiknya berhati-hatilah dan batasi semua soda diet, apa pun pemanis buatannya, untuk melindungi kesehatan ginjal Anda.
