Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu poin terpenting yang perlu diperhatikan tentang negara tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah kenyataan bahwa Qatar merupakan negara dengan suhu yang sangat tinggi di siang hari.
Untuk mengatasi masalah ini, Qatar menggunakan solusi yang luar biasa. Untuk pertama kalinya, sebuah negara akan menjadi tuan rumah Piala Dunia dengan memasang AC di stadion tempat pertandingan digelar.
Kedelapan tempat di Qatar akan sepenuhnya ber-AC, memberikan pengalaman menonton yang nyaman bagi para penggemar sekaligus para pemain di lapangan.
Di Stadion Internasional Khalifa, misalnya, panel fotovoltaik di atap menghasilkan listrik yang menggerakkan motor pendingin kompresor ganda raksasa. Stadion ini juga menggunakan sistem pendingin distrik di mana air dingin terpusat disalurkan ke stadion dan kemudian digunakan untuk mendinginkan udara di dalamnya.
Stadion Qatar juga menerapkan teknologi pendinginan pasif di cuaca apapun.
Mereka juga menerapkan teknologi khusus pada stadionnya. Pertama, stadion telah diorientasikan dengan hati-hati pada sumbu Timur-Baratnya untuk memungkinkan pergerakan matahari di atas Qatar dan untuk menciptakan keteduhan maksimum di lapangan dan di tribun.
Kedua, stadion dirancang untuk tidak membiarkan panas masuk. Permukaan dan bentuk fasad luarnya telah dirancang untuk memantulkan panas dan mengalihkan angin yang memanas.
Ketiga, sebagian besar stadion baru Qatar memiliki atap yang bisa dibuka. Ketika ditutup, ini sangat meningkatkan efisiensi proses pendinginan, yang berarti penggunaan air dan energi yang dibutuhkan untuk sistem pendingin udara tidak akan terbebani secara berlebihan.