Pemeriksaan diabetes/istimewa
Health

Seram! 10 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia

Ileny Rizky
Sabtu, 24 Desember 2022 - 04:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Manusia di Indonesia wajib waspada dan mengenalo gejala awal dari penyakit yang paling mematikan dan tidak menular.

Penyakit tidak menular (PTM) pun dapat menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.  Lantas apa saja penyakit yang sangat mematikan di Indonesia? 

Simak 10 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia:

1. Covid-19

Covid-19 menjadi penyakit menular yang paling mematikan di Indonesia. Bahkan hingga saat ini kasus penyakit ini masih terus bertambah. Sejak awal pandemi hingga hari ini, Rabu (21/12/2022) angka kasus Covid-19 telah menyentuh angka 6.712.826.

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 saat ini adalah 160.466 orang. Kemudian untuk angka pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 6.527.952 orang. 

2. Penyakit jantung

Penyakit tidak menular (PTM) ini masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Global Burden of Desease and Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menyebut bahwa pada 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Sementara Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 naik menjadi 1,5 persen di tahun 2018.

Data dari BPJS Kesehatan 2021, tercatat pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung. Penyakit ini memakan anggaran sebesar Rp7,7 triliun.

3. Stroke

Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau saat ada penyumbatan suplai darah ke otak. Kondisi ini dapat mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.

Menurut Riskesdas, revalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun tercatat sebesar 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 jiwa.

Selain itu, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2014, tercatat 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian, stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.

4. Gagal Ginjal Kronis

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa angka kematian penderita penyakit ginjal di Indonesia diperkirakan mencapai 42.000 jiwa per tahunnya.

Kemudian merujuk data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013-2018, prevalensi penyakit ginjal kronis ini mengalami peningkatan.  Diketahui pada 2013 prevalensi penyakit ginjal kronis tercatat sebesar 2 persen, kemudian prevalensi meningkat menjadi 3,8 persen atau 739.208 jiwa.

5. Diabetes melitus

Kemenkes memaparkan bahwa diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis atau menahun yang berupa gangguan metabolik, umumnya ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang diatas normal.

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5 persen per tahun 2018. Kondisi ini menurunkan angka harapan hidup selama 5 hingga 10 tahun. 

6. Kanker

Pada tahun  2020, WHO mencatat bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 234.511 kasus kematian yang disebabkan oleh akibat kanker.

Kemudian dicatat bahwa pria mendominasi kasus kematian akibat kanker dengan jumlah kasus sebanyak 124.698 jiwa. Sementara wanita memiliki jumlah 109.813 kasus kematian akibat kanker. 

Selain itu, merujuk data Riskesdas tahun 2018, prevalensi penyakit Kanker naik dari tahun 2013 sebesar 1,4 persen, menjadi 1,8 persen pada tahun 2018.

7. Hipertensi

Dilansir dari Who.int, hipertensi disebut sebagai silent killer. Sebab, kebanyakan orang dengan hipertensi tidak menyadari masalahnya karena mungkin tidak memiliki tanda atau gejala peringatan.

Menilik data Riskesdas pada tahun 2018, diketahui prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari 25,8 persen pada tahun 2013, menjadi 34,1 persen pada tahun 2018. Kondisi ini telah menyebabkan kematian pada sekitar 8 juta orang per tahun.

8. Tuberkulosis

Melansir Healthline, Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang dari orang ke orang melalui perantara udara. 

Berdasarkan Global TB Report pada 2021, diperkirakan terdapat 824.000 kasus TBC di Indonesia. Pada 2021, tercatat sebanyak 57,5 persen dari kasus TBC ditemukan pada laki-laki dan sebanyak 42,5% pada perempuan. Umumnya TBC ditemukan di kelompok umur 45–54 tahun dengan proporsi 17,5% dari total kasus.

9. Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan sebuah peradangan pada paru-paru yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

Umumnya kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam bernapas, batuk berdahak, hingga  mengi. PPOK merupakan penyakit yang seringkali ditemui pada perokok aktif dan pasif.

Melansir WHO, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyebab kematian tertinggi yang menempati urutan ketiga di dunia. Bahkan di tahun 2019, tercatat sekitar 3,23 juta jiwa meninggal akibat penyakit ini.

Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi PPOK mencapai sekitar 3,7 persen atau sebanyak 9,2 juta jiwa.

10. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau yang dikenal dengan sebutan flu perut merupakan infeksi yang terjadi pada usus atau perut. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa jenis virus. 

Tak hanya itu, penyakit ini dapat menyebabkan timbulnya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam.

WHO menyebut bahwa kondisi ini menjadi salah satu penyebab tertinggi kasus kematian di Indonesia.  Merujuk data Riskesdas tahun 2018, prevalensi diare di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga Kesehatan sebesar 6,8 persen dan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau gejala yang pernah dialami sebesar 8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ileny Rizky
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro