Bisnis.com, JAKARTA - Pemeriksaan mata yang komprehensif sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit sistemik seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Spesialis mata dapat mengidentifikasi perubahan retina yang halus dan indikator lain yang mendahului gejala yang terlihat.
Skrining rutin memungkinkan intervensi tepat waktu, melindungi penglihatan dan kesehatan secara keseluruhan dengan mengungkap risiko kesehatan yang tersembunyi.
Dilansir dari timesofindia, spesialis mata menekankan bahwa kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan bahkan kanker tertentu dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan mata yang komprehensif.
Perubahan-perubahan ini biasanya tidak terlihat oleh pasien tetapi dapat diidentifikasi oleh tenaga profesional terlatih menggunakan alat pencitraan canggih. Mendeteksi tanda-tanda awal ini memungkinkan intervensi tepat waktu, melindungi penglihatan dan kesehatan secara keseluruhan, dan terkadang bahkan menyelamatkan nyawa.
Tanda-tanda mata yang mengungkap penyakit sistemik
1. Diabetes
Diabetes sering disebut penyakit diam-diam karena dapat menyebabkan kerusakan organ dan jaringan jauh sebelum gejala yang nyata muncul. Menurut National Eye Institute di AS, retinopati diabetik adalah salah satu komplikasi paling awal yang dapat dideteksi. Gula darah tinggi merusak pembuluh darah kecil di retina, menyebabkan pembengkakan, kebocoran, atau pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.
Penelitian, termasuk tinjauan Medscape tahun 2025, menunjukkan perubahan retina ini dapat mendahului gejala diabetes klasik dan bahkan diagnosis tes darah. Deteksi dini melalui pemeriksaan mata rutin sangat penting, terutama bagi orang dengan faktor risiko seperti obesitas atau riwayat diabetes dalam keluarga.
Intervensi tepat waktu dapat mencegah kehilangan penglihatan dan mengurangi risiko komplikasi serius yang terkait dengan gula darah tinggi yang berkepanjangan.
2. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi sering berkembang secara diam-diam, menyebabkan risiko kesehatan yang serius tanpa gejala yang jelas. Namun, mata dapat menunjukkan tanda-tanda awal sebelum komplikasi muncul. Retinopati hipertensi, yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang berkepanjangan, merusak pembuluh retina kecil, yang menyebabkan penyempitan, penebalan, atau pendarahan. Demikian pula, kolesterol tinggi dapat bermanifestasi sebagai endapan kuning pada kelopak mata (xanthelasma) atau plak kolesterol di dalam pembuluh retina, yang dikenal sebagai plak Hollenhorst.
Tinjauan Frontiers in Medicine dan wawasan ahli dari klinik seperti Heart of Texas Eye Care menekankan bahwa mendeteksi perubahan mata yang halus ini sejak dini dapat mendorong gaya hidup atau intervensi medis yang mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan komplikasi vaskular. Kanker dan penyakit neurologis juga dapat dideteksi
3. Kanker
Mata juga dapat memberikan tanda-tanda peringatan dini untuk kanker dan gangguan neurologis tertentu. Kanker mata, seperti retinoblastoma atau melanoma okular, mungkin pertama kali muncul sebagai perubahan pigmen abnormal atau lesi pada retina. Selain itu, kanker sistemik terkadang bermetastasis ke mata, dan kelainan pigmen retina yang halus, seperti pola yang menyerupai telapak kaki beruang, telah dikaitkan dengan kanker usus besar.
Kondisi neurologis, termasuk multiple sclerosis dan tumor otak, dapat menyebabkan gejala awal seperti penglihatan ganda, respons pupil yang tidak sama, atau kesulitan membaca yang tiba-tiba. Penelitian menunjukkan bahwa pengujian lapang pandang dan pemeriksaan mata yang terperinci dapat mengidentifikasi masalah-masalah ini sebelum pasien menyadari gejala yang signifikan, yang menyoroti peran penting mata dalam deteksi dini.
4. Glaukoma
Glaukoma, yang sering disebut pencuri penglihatan diam-diam, berkembang tanpa gejala yang jelas hingga terjadi kehilangan penglihatan yang ireversibel. Penyakit ini berkembang ketika tekanan intraokular meningkat, yang merusak saraf optik. Sebuah studi tahun 2019 mencatat bahwa faktor sistemik seperti usia, hipertensi, dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko glaukoma.
Glaukoma normotensif, di mana tekanan mata tetap normal, dapat disebabkan oleh tekanan darah rendah atau kondisi seperti sleep apnea. Deteksi dini melalui pemeriksaan mata, termasuk evaluasi saraf optik dan pengukuran tekanan, memungkinkan penanganan tepat waktu, yang seringkali mencegah kehilangan penglihatan permanen. Hal ini memperkuat mengapa skrining glaukoma merupakan bagian penting dari perawatan mata rutin. Mengapa pemeriksaan mata rutin itu penting?