Bisnis.com, MALANG—Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat mengancam penyakit lambung, yakni iritasi bahkan luka di dinding organ tubuh tersebut.
Dosen Keperawatan Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Henik Tri Rahayu, mengatakan mengkonsumsi makanan pedas atau cabai sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan kerugian bagi tubuh.
“Apabila dikonsumsi dengan takaran yang sesuai, cabai memiliki manfaat sebagai anti inflamasi dan menjadi salah satu sumber vitamin C tertinggi. Sayangnya manfaat cabai tidak bisa diterima oleh semua manusia karena perbedaan kebiasaan makan pedas,” katanya, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, banyak contoh makanan pedas kekinian seperti makaroni dengan berbagai macam level. Apabila zat pedas dari makanan ini masuk secara berlebihan ke dalam saluran pencernaan, maka tentu saja bisa merusak pencernaan itu sendiri.
Jika lambung seseorang tidak terbiasa mengkonsumsi makanan pedas, menurut dia, maka timbul iritasi yang diawali dengan gejala diare. Jika iritasi terus menerus berlangsung dan berlebihan, akan menimbulkan ulkus atau luka pada dinding lambung. Bahkan sesekali juga memunculkan sensasi mual hingga muntah.
“Zat capsaicin yang ada pada makanan pedas akan tetap ada di lambung, meskipun makanan sudah menuju ke organ tubuh lainnya. Jadi, apabila zat ini terus menerus menumpuk, maka kemungkinan bisa merusak pencernaan,” tegasnya.
Untuk mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas, kata dia, salah satunya dengan mengganti makanan pedas olahan ke cabai yang segar. Cabai segar lebih pedas ketimbang cabai yang sudah dikeringkan sehingga tubuh akan lebih cepat merasa cukup dan tidak terus menerus memakannya.
"Apabila merasakan pedas yang berlebihan, cara paling efektif untuk meredakannya dengan meminum minuman hangat. Hal itu dikarenakan rasa panas harus dilawan juga dengan panas,” ucapnya.
Air hangat lebih cepat menetralisir dibandingkan minuman dingin, sekalipun sudah ditambah dengan gula atau rasa.
Dia menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi makanan pedas. Apalagi saat ini makanan-makanan tersebut sudah diolah dengan beragam cara yang campurannya tidak diketahui dan jelas. "Segera kurangi kebiasaan makan makanan pedas demi menjaga kesehatan tubuh kita," ujarnya.(K24)