Bisnis.com, MALANG—Lebaran Ketupat di Kampung Budaya Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, dimeriahkan tari.
Penggagas Kampung Budaya Polowijen (KBP), Isa Wahyudi yang dikenal Ki Demang, mengatakan perayaan Lebaran Ketupat diwarnai dengan tari karena bersama Hari Tari Sedunia, Sabtu (29/4/2023).
“Peringatan Hari Tari Sedunia tahun ini mulai ramai lagi di gelar setelah 2 tahun lalu sempat absen karena pandemic Covid 19. Hampir di beberapa kota di selenggarakan bersama seperti di Solo, Jogja tak terkecuali di Malang Raya,” katanya, Minggu (30/4/2023).
Kampung Budaya Polowijen sejak berdiri 2017 terbilang sudah empat kali memperingati Hari Tari Sedunia.
Umumnya, Lebaran Ketupat dimeriahkan dengan mengenakan busana muslim, namun di KBP justru semua menggunakan kostum Nusantara karena April dikenal sebagai Bulan Kartini.
Sambil bermaaf maafan makan lontong kupat sayur opor yang mereka bawa sendiri di kumpulkan lalu makan bersama.
“Kegiatan ini merupakan pelestarian tradisi dan merawat budaya orang Jawa. Setelah itu warga melanjutkan memasang ketupat dan lepet di pintu rumah masing-masing,” ucapnya.
Ikut menari bersama-sama. Mulai dari Tari Topeng Malang, Tari Beskalan Putri Malang, Tari Gugur Gunung, Tari Nyai Rangda dan tari tari tradisional lainnya.
Semangat Kartini di Hari Tari Dunia dan momentum Lebaran Ketupat menyatu dalam Parade Kostum Nusantara sebagai inti dan puncak perayaan dengan menari bersama.
Hadir dalam acara, Nanang Ketua Kampung Sinau Budaya Satrio Turonggo Jati, Serta Ketua Pokdarwis dari berbagai kampung tematik di Kota Malang. Tak lupa ketinggalan rombongan dari Perempuan Bersanggul Nusantara hadir mewarnai suasana Riyayan Kupatan dan Kartini Menari.
Sany Repriandini, Ketua Umum Perempuan Bersanggul Nusantara, mengapresiasi acara di KBP karena semua peserta memperagakan busana masing-masing sebagai wujud komitmen pada pelestarian tradisi dan budaya.
"Sangat jarang menemukan kegiatan pelestarian tradisi yang dikemas seperti ini dan di Kota Malang nampaknya hanya di KBP," ujarnya.(K24)