5. Gurun Gobi
Gurun Gobi yang luas adalah gurun terluas kelima di dunia dengan luas 500.000 mil persegi (1,3 juta kilometer persegi). Gurun ini diapit di antara puncak-puncak Himalaya yang menjulang tinggi dan padang rumput Siberia yang dingin.
Gurun ini memiliki suhu yang sangat dingin dengan sedikit vegetasi atau curah hujan selain es dan badai salju. Meskipun suhunya tidak sedingin tundra Arktik, tetapi angin dingin dari Siberia dapat menurunkan suhu hingga minus 40 derajat Celcius.
4. Gurun Arab
Gurun ini termasuk dalam kategori subtropis dengan luas permukaan 1 juta mil persegi (2,6 juta kilometer persegi) yang tersebar di seluruh Jazirah Arab. Gurun Arab juga merupakan rumah bagi 102 spesies mamalia endemik dan 310 spesies burung.
3. Gurun Sahara
Ketika Anda mendengar Gurun Sahara, pikiran Anda mungkin tertuju dengan bukit pasir yang bergelombang, unta, dan oasis yang sesekali terlihat. Gurun Sahara adalah gurun pasir panas terbesar dan gurun pasir terbesar ketiga di dunia yang membentang seluas 3,5 juta mil persegi (9,1 juta kilometer persegi).
Sahara Barat meluas ke Samudra Atlantik dan juga mendominasi bagian utara Afrika, membentang ke utara dari Laut Merah ke Mediterania. Sebuah studi tahun 2018 dari National Science Foundation menemukan bahwa gurun ini telah berkembang 10 persen sejak tahun 1920.
2. Gurun Kutub Arktik
Gurun Kutub Arktik dengan luas 5,4 juta mil persegi (13,9 juta kilometer persegi) meliputi tundra kutub di Kanada, Greenland, dan Rusia. Gurun ini hanya mendapat sedikit curah hujan karena memiliki suhu yang sangat dingin dan udara yang kering. Salju memang turun, tetapi jarang sekali mencair. Adapun gurun ini adalah rumah bagi banyak spesies burung, walrus, dan beruang kutub.
1. Gurun Kutub Antartika
Gurun Kutub Antartika menempati posisi pertama sebagai gurun terluas di dunia. Gurun ini mendominasi Kutub Selatan dengan luas permukaan 5,5 juta mil persegi (14,2 juta kilometer persegi). Namun, gurun terluas di dunia ini hanya menerima curah hujan sebesar 0,8 inci (2 cm) per tahun.
Dengan adanya perubahan iklim membuat posisi teratas dalam daftar gurun terluas di dunia ini mungkin tidak akan bertahan lama. Gurun kutub seperti ini mungkin akan menyusut dalam beberapa tahun ke depan yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dan gangguan yang tidak dapat diperbaiki pada ekosistem yang rentan ini.