Gejala Hipotensi Ortostatik
Health

Kepala Pusing Saat Berdiri? Waspadai Gejala Hipotensi Ortostatik

Sabina Arla Yogandini
Sabtu, 20 Mei 2023 - 18:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apabila Anda sering kali merasa pusing setelah duduk atau berbaring, kemungkinan Anda mengalami hipotensi ortostatik.

Dilansir dari Mayo Clinic, hipotensi ortostatik adalah bentuk tekanan darah rendah yang terjadi ketika berdiri setelah duduk atau berbaring. Hal ini dapat menyebabkan pusing atau mungkin pingsan.

Adapun gejala hipotensi ortostatik lainnya meliputi penglihatan kabur, kelemahan, pingsan (sinkop), kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi. 

Melansir dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, hipotensi ortostatik ini terjadi ketika Anda berdiri karena tekanan darah Anda menurun karena darah terkumpul di kaki Anda. Adapun proses yang menyebabkan hipotensi ortostatik ini terjadi karena sel-sel khusus biasanya merasakan perubahan tekanan darah dan menyesuaikan detak jantung untuk memompa lebih banyak darah dan menstabilkan tekanan darah.

Ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring, gravitasi menyebabkan darah terkumpul di kaki dan perut. Tekanan darah turun karena darah yang mengalir kembali ke jantung berkurang.

Biasanya, sel-sel khusus (baroreseptor) di dekat arteri jantung dan leher merasakan tekanan darah yang lebih rendah ini. Baroreseptor mengirimkan sinyal ke otak, kemudian memberitahu jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak darah, yang meratakan tekanan darah. Hal tersebut yang membuat sel-sel dalam diri Anda mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Adapun banyak kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, sebagai berikut:

1. Dehidrasi

Dehidrasi biasanya dapat terjadi jika orang dalam kondisi demam, muntah, tidak minum cukup cairan, diare parah dan olahraga berat dengan banyak keringat yang mengakibatkan penurunan volume darah. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan gejala hipotensi ortostatik, seperti lemas, pusing, dan kelelahan.

2. Masalah jantung

Beberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah termasuk denyut jantung yang sangat rendah, masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung. Jika mengalami kondisi tersebut, tubuh tidak dapat memompa lebih banyak darah dengan cepat ketika berdiri sehingga mengakibatkan hipotensi ortostatik.

3. Masalah endokrin

Hipotensi ortostatik dapat terjadi jika seseorang memiliki kondisi tiroid, insufisiensi adrenal (penyakit Addison), dan gula darah rendah (hipoglikemia). Selain itu, diabetes juga dapat merusak saraf yang membantu mengirimkan sinyal yang mengontrol tekanan darah.


4. Gangguan sistem saraf

Beberapa gangguan sistem saraf, seperti penyakit Parkinson, atrofi sistem multipel, demensia tubuh Lewy, kegagalan otonom murni, dan amiloidosis dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol tekanan darah.


5. Makan makanan

Setelah makan, orang dewasa atau yang lebih tua rentan  mengalami tekanan darah rendah. 

Hipotensi Ortostatik
Hipotensi Ortostatik


Faktor risiko hipotensi ortostatik meliputi:

1. Usia

Hipotensi ortostatik rentan terjadi pada orang yang berusia 65 tahun ke atas. Sel-sel khusus (baroreseptor) di dekat arteri jantung dan leher yang mengontrol tekanan darah dapat melambat seiring dengan bertambahnya usia.


2. Obat-obatan


Perlu diperhatikan bagi Anda yang mengonsumsi obat-obatan  untuk mengobati tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, seperti diuretik, penghambat alfa, penghambat beta, penghambat saluran kalsium, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), dan nitrat karena beresiko pada hipotensi ortostatik. 

Tak hanya itu, obat yang dikonsumsi untuk mengobati penyakit Parkinson, antidepresan tertentu, antipsikotik tertentu, pelemas otot, obat untuk mengobati disfungsi ereksi dan narkotika juga mengakibatkan hipotensi ortostatik. 


3. Penyakit tertentu

Masalah seperti katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung dapat meningkatkan  risiko tekanan darah rendah. 


4. Paparan panas atau sinar matahari

Berada di lingkungan yang udaranya panas dapat menyebabkan seseorang mengalami keringat berlebih yang membuat tekanan darah menurun sehingga memicu terjadinya hipotensi ortostatik.


5. Istirahat di tempat tidur

Perlu diperhatikan bagi Anda yang suka berbaring di tempat tidur dalam waktu yang lama karena dapat menyebabkan hipotensi ortostatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro