Bisnis.com, JAKARTA - Adanya tanda putih di kuku kerap kali dikaitkan dengan ada orang yang menyukai ataupun rindu. Namun, hal itu adalah mitos belaka yang sebenarnya mempengaruhi kesehatan Anda.
Tanda atau bintik putih pada kuku jari tangan atau kaki ini disebut dengan leukonychia. Adapun hal ini dapat muncul karena berbagai macam faktor misalnya seperti cedera, jamur, kekurangan mineral, dan keracunan logam berat.
Dilansir dari Healthline, banyak orang yang kerap kali masih meremehkan tanda ini. Namun, bintik-bintik tersebut kemungkinan besar bukan merupakan tanda kondisi medis yang serius. Adapun kondisi ini disebut dengan leukonychia.
Ini penyebab munculnya tanda atau bintik putih pada kuku:
1.Reaksi alergi
Hati-hati bagi Anda yang suka menggunakan kuteks atau penghapus kuteks karena bahan kimia yang digunakan dapat merusak kuku Anda dan dapat menyebabkan bintik-bintik putih ini.
2. Jamur
Jamur kuku yang umum disebut onikomikosis superfisial putih dapat muncul pada kuku kaki. Tanda pertama dari infeksi ini mungkin berupa beberapa titik putih kecil pada kuku. Infeksi dapat tumbuh dan menyebar ke dasar kuku. Nantinya, kuku kaki dapat tampak bersisik dan perlahan menjadi rapuh.
3. Faktor genetik
Kondisi ini disebabkan oleh mutasi gen yang dapat diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua kepada anaknya. Biasanya, orang yang lahir dengan leukonychia sejati yang disebabkan oleh masalah keturunan mengalami leukonychia total dan kuku yang seluruhnya berwarna putih muncul saat lahir atau pada awal masa bayi.
4. Cedera pada kuku
Cedera pada matriks, atau pangkal kuku yang menghasilkan lempeng kuku, dapat menyebabkan bintik putih atau titik-titik pada kuku saat kuku tumbuh. Adapun sumber cederanya seperti terkena palu, terjepit pintu, jari-jari kuku terkena benda tajam, dan lain sebagainya yang melukai kuku Anda.
5. Obat-obatan dan keracunan
Beberapa obat dapat menyebabkan bintik putih pada kuku. Ini termasuk obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker dan sulfonamid yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.
Selain itu, keracunan logam berat dari arsenik dan timbal dapat menyebabkan timbulnya garis-garis pada lempeng kuku. Jika Anda menunjukkan gejala keracunan logam berat lainnya, segera temui dokter untuk melakukan tes darah sehingga dapat mendeteksi kadar abnormal dari elemen-elemen ini.
6. Kekurangan mineral
Kekurangan mineral atau vitamin tertentu juga dapat membuat bintik-bintik putih muncul. Kekurangan yang paling sering dikaitkan dengan masalah ini adalah kekurangan seng dan kekurangan kalsium.
7. Kondisi kulit
Penyakit kulit yang meradang, seperti psoriasis kuku dan eksim tangan dapat memengaruhi matriks kuku. Hal ini dapat menyebabkan bintik-bintik abnormal pada lempeng kuku. Leukoderma menyebabkan bercak putih di bawah kuku.
8. Penyakit sistemik
Bintik putih yang tak kunjung hilang bisa saja merupakan tanda dari penyakit jantung, gagal ginjal, pneumonia, kekurangan zat besi (anemia), sirosis hati, diabetes, dan hipertiroidisme. Namun, untuk mengetahui lebih lanjut, ada baiknya untuk menemui dokter yang akan memeriksa kondisi yang sebenarnya dari munculnya bintik-bintik putih tersebut.
Adapun pengobatan yang dapat Anda lakukan tergantung dari apa penyebab munculnya bintik-bintik putih pada kuku Anda, sebagai berikut:
1. Hindari alergen dan bahan kimia yang keras
Hentikan penggunaan cat kuku, pengilap, atau produk lain yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika Anda terus mengalami gejala reaksi alergi setelah berhenti menggunakan produk tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemerikasaan lanjutan.
2. Obat antijamur
Obat antijamur adalah pengobatan yang biasa digunakan untuk jamur kuku. Biasanya pengobatan ini dilakukan selama 3 bulan.
Penting untuk menggunakan pengobatan selama waktu yang telah ditentukan. Jika tidak, Anda mungkin tidak dapat mengobati infeksi sepenuhnya.
3. Waktu dan istirahat
Sebagian besar cedera kuku hanya membutuhkan waktu untuk sembuh. Seiring pertumbuhan kuku, kerusakan akan bergerak ke atas lempeng kuku. Seiring waktu, bintik-bintik putih sepenuhnya akan hilang.
