Bisnis.com, JAKARTA - Bagian tubuh pada tiap orang berbeda-beda, termasuk bentuk bibir. Genetika adalah hal utama yang menentukan jenis bibir, struktur wajah, dan fitur lainnya.
Dilansir dari Healthline, bibir sangat unik, sama dengan sidik jari, karena dapat digunakan untuk identifikasi. Pola kerutan dan garis pada bibir berbeda-beda pada setiap orang. Lip print bisa dibuat dengan berbagai cara, termasuk dengan memoles bibir saat memakai lipstik.
Bibir diklasifikasikan dalam dua jenis, yakni bentuknya dan cetakan atau garisnya.
Baca Juga Tips Melembapkan Bibir |
---|
Berikut penjelasan mengenai klasifikasi bentuk bibir tersebut.
1. Bentuk bibir
Bibir dapat diklasifikasikan dalam banyak cara. Salah satunya adalah dengan bentuk. Mereka bisa tebal atau tipis, berbentuk hati atau bulat, atau banyak variasi lainnya. Sulit untuk membakukan bibir karena memiliki banyak variasi. Para peneliti sekarang membuat model geometris dan komputer untuk menggambarkan bibir dengan lebih tepat.
2. Garis bibir
Cara lain untuk mengklasifikasikan jenis bibir adalah dengan lip print, yang didasarkan pada pola garis di bibir. Para peneliti telah menemukan lima jenis pola bibir:
Tipe I: garis vertikal yang melintasi seluruh atau sebagian bibir
Tipe II: bercabang, garis berbentuk y
Tipe III: garis berpotongan (menyilang).
Tipe IV: garis retikuler (seperti jaring).
Tipe V: garis tak tentu (campuran).
Sebuah studi ilmiah pada 2016 tentang daya tarik bibir menemukan bahwa preferensi ukuran bibir bervariasi, tergantung di mana Anda tinggal. Apa pun bentuk bibirnya sejak lahir, Anda dapat memperbaiki penampilan bibir dengan merawatnya dengan baik.
Berikut beberapa cara menjaga dan merawat bibir.
1. Harus tetap terhidrasi
Menjaga bibir tetap terhidrasi itu penting, terutama di iklim kering yang dingin atau di bawah sinar matahari. Anda bisa menggunakan pelembab bibir yang dijual di pasaran atau dengan menggunakan mentega kakao, minyak kelapa, lidah buaya, atau vitamin E. Pelembab tersebut dapat membantu melindungi bibir dari paparan sinar matahari dan dapat digunakan untuk melapisi bibir sebelum mengaplikasikan lipstik atau pewarna bibir.
2. Ketahuilah apa yang digunakan di bibir
Jika menggunakan produk bibir, periksa bahan-bahannya. Beberapa zat, seperti kapur barus atau castor oil, dapat menyebabkan bibir kering atau mungkin alergi terhadap satu atau lebih bahan, seperti wewangian.
3. Jangan biarkan bibir pecah-pecah
Siapapun bisa mengalami bibir pecah-pecah. Penyebab bibir pecah-pecah adalah cuaca kering atau dingin, obat-obatan tertentu, menjilati bibir, dehidrasi, dan malnutrisi. Untuk mencegah bibir pecah-pecah bisa dengan cara mengeksfoliasi bibir dengan lembut, seperti scrub gula rutin dan menggunakan pelembab bibir.