Bisnis.com, JAKARTA – Meningitis terjadi ketika selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami peradangan.
Gejala meningitis biasanya meliputi sakit kepala parah, leher kaku, dan demam.
Meningitis virus adalah jenis yang paling umum dan biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Namun, jika meningitis bersifat parah, penyakit ini bisa berakibat fatal pada pengidapnya. Diagnosis dini sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Melansir Verywell Health, Selasa (04/07/23), berikut adalah fakta-fakta meningitis yang harus Anda ketahui.
1. Meningitis Terdiri dari beberapa jenis
Meningitis adalah peradangan pada jaringan yang disebut meninges yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Beberapa jenis menginitis antara lain:
- Virus: Jenis yang paling umum, dengan kasus ringan yang biasanya sembuh dalam tujuh hingga 10 hari tanpa pengobatan, tetapi pengobatan antivirus mungkin diperlukan untuk jenis yang disebabkan oleh virus herpes atau influenza
- Bakteri: Dapat mematikan dan membutuhkan perawatan segera
- Jamur: Jenis meningitis langka yang disebabkan oleh menghirup spora jamur
- Parasit: Jenis langka yang disebabkan oleh memakan hewan atau makanan yang terkontaminasi parasit
- Ameba: Infeksi otak yang langka dan hampir selalu fatal yang disebabkan oleh amuba yang berenang ke hidung di perairan yang terkontaminasi dan menginfeksi otak
- Tidak menular: Disebabkan oleh beberapa jenis kanker, penyakit autoimun, cedera kepala, atau operasi otak
2. Jenis menginitis yang sering terjadi
Meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Meskipun menyakitkan dan tidak nyaman, jenis ini biasanya sembuh sendiri tanpa intervensi medis
3. Meningitis berdasarkan Usia & Jenis Kelamin
Meningitis dapat menyerang orang dari segala usia dan jenis kelamin. Meningitis bakteri sedikit lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita, yaitu sekitar 55% dari semua kasus. Terdapat sekitar 1,2 kasus per 100.000 populasi pada pria, dibandingkan dengan 1 kasus per 100.000 populasi pada wanita.
Selain itu, gejala meningitis dapat muncul secara berbeda pada pria dan wanita. Sebuah penelitian pada pasien meningitis bakteri di sebuah rumah sakit melaporkan bahwa:
- Wanita lebih sering mengidap leher kaku dibandingkan pria.
- Demam, glukosa cairan tulang belakang otak (CSF) kurang dari 45 miligram per desiliter (mg/dL), dan pemeriksaan neurologis yang abnormal merupakan prediktor hasil yang buruk pada pasien pria.
- Orang yang berusia lebih dari 60 tahun dengan pemeriksaan neurologis yang abnormal memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memiliki prognosis yang buruk pada pasien wanita.
Studi ini menyimpulkan bahwa meningitis bakteri pada laki-laki berbeda secara signifikan dengan perempuan dalam hal gejala dan tanda yang muncul, analisis laboratorium dan pencitraan yang abnormal, dan prediktor hasil klinis yang merugikan.
4. Penyebab Meningitis dan Faktor Risiko
Sebagian besar kasus meningitis disebabkan oleh infeksi virus. Namun, hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi virus yang akan mengalami meningitis.
Virus yang dapat menyebabkan meningitis meliputi:
- Enterovirus non-polio
- Virus gondongan
- Virus herpes
- Virus influenza
- Arboviusis, seperti virus West Nile
5. Tingkat kematian yang disebabkan oleh meningitis
Angka kematian ditentukan oleh jenis meningitis, usia penderita, dan status kesehatan secara keseluruhan. Meningitis virus biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dan jarang menyebabkan mematikan. Namun, beberapa penyebab meningitis akibat virus memerlukan pengobatan antivirus.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 10 orang yang menderita meningitis bakteri meninggal dunia. Selain itu, sekitar 1 dari 5 orang mengalami komplikasi parah seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar. Beberapa orang yang terinfeksi dapat meninggal dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Menurut sebuah penelitian, tingkat kematian pasien meningitis jamur sekitar 9% dengan pengobatan. Namun, angka kematiannya mencapai 100% tanpa pengobatan. Meningitis amuba hampir selalu berakibat fatal. Namun, hanya ada sekitar 148 kasus di Amerika Serikat sejak tahun 1962.6 Infeksi meningitis parasit hampir selalu berakibat fatal dalam waktu 72 jam setelah timbulnya gejala.
6. Skrining dan deteksi dini
Gejala penyakit meningitis dapat bervariasi, tergantung pada jenis penyakitnya. Namun, gejala yang paling umum terjadi secara universal meliputi:
- Demam mendadak
- Sakit kepala
- Leher kaku
Gejala lainnya meliputi:
- Mual
- Muntah
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya
- Kebingungan
- Iritabilitas
- Refleks yang buruk pada bayi
Tes diagnostik lain untuk meningitis meliputi:
- Tes darah
- Pungsi lumbal (ketukan tulang belakang)
- Elektroensefalogram
Pencitraan diagnostik otak dan tulang belakang juga dapat digunakan untuk mendiagnosis meningitis dan dapat meliputi:
- Computed tomography (CT) scan
- Magnetic resonance imaging (MRI)